KETERLIBATAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI KAWASAN LINGKAR GUNUNG RINJANI LOMBOK NTB
Abstract
Perkembangan pariwisata memberikan variasi pekerjaan bagi perempuan selain menekuni pekerjaan tradisional sebagai ibu rumah tangga dan membantu suami bekerja di sawah maupun ladang. Keberadaan pariwisata di Lingkar Gunung Rinjani membuka peluang usaha bagi masyarakat local khususnya para perempuan. Masalah database tentang keterlibatan tenaga kerja perempuan masih menjadi kendala utama di NTB. Penelitian ini bertujuan untuk mendata dan mengidentifikasi keterlibatan perempuan di Kawasan Lingkar Gunung Rinjani khususnya di Desa Sembalun dan Desa Senaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini membahas keterlibatan perempuan dalam pariwisata di Kawasan Lingkar Gunung Rinjani Lombok NTB yang berlokasi di jalur pendakian Desa Sembalun dan Desa Senaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja pada sector pariwisata di Desa Sembalun sebanyak 10 orang. Mereka terlibat dalam usaha penginapan (40%), camping ground (10%), souvenir (10%), kuliner (20%), women guide (10%), dan agrowisata (10%). Partisipasi perempuan berdasarkan karakteristiknya yang paling dominan yaitu: perempuan dengan rentang usia usia 23-32 (50%), sudah menikah (90%), status pekerjaan sebagai pengelola (90%), lama tinggal lebih dari 35 tahun (40%), lama bekerja 1-2 tahun (30%) dan 3-4 tahun (30%), pendidikan terakhir SMA (60%), dan pendapatan per bulan rentang Rp.4.000.000-Rp.6.000.000 per bulan. Perempuan yang bekerja pada sector pariwisata di Desa senaru sebanyak 27 orang. Mereka terlibat dalam usaha pemandu wisata (74%), kuliner (12%), laundry (7%), dan industry kreatif (7%). Partisipasi perempuan berdasarkan karakteristiknya yang paling dominan yaitu: perempuan dengan rentang usia usia 18-27 (67%), sudah menikah (74%), status pekerjaan sebagai karyawan (85%), lama tinggal antara 15-24 tahun (57%), lama bekerja 1-2 tahun (41%), pendidikan terakhir SMA (67%), dan pendapatan per bulan rentang Rp.1.000.000-Rp.3.000.000 per bulan. Dalam melaksanakan perannya sebagai seorang pekerja, mereka juga dihadapkan pada berbagai tantangan seperti lemahnya pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan profesi mereka, keterbatasan dalam modal usaha, dan lemahnya jiwa wirausaha. Adapun saran yang diberikan yaitu (1) penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang belum menggali secara maksimal keterlibatan perempuan dalam industry pariwisata, sehingga perlu dilakukan penelitian kualitatif untuk memperkaya data keterlibatan perempuan. (2) Untuk meningkatkan keterlibatan pekerja perempuan, maka perlu memberikan pendidikan dan pelatihan dalam upaya peningkatan kapasitas individu dan kelompok, stimulus modal usaha, dan mendorong pengembangan kewirausahaan di kalangan masyarakat.
References
[2] Equations. (2007). Women in Tourism: Realities, Dilemmas and Opportunities. http://www. scribd.com/doc/30326203/Women-in-Tourism Realities-Dilemmas-and-Opportunities
[3] Jose, M. (2006). Ecotourism Project and Women’s Empowerment. Japan: Nagoya University.
[4] Rachmat, Heryadi. 2014. Geologi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Perkembangan Geopark Rinjani Menuju Ggn. Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014. Badan Geologi-Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
[5] Scheyvens, R. Promoting Women's Empowerment Through Involvement in Ecotourism: Experiences from the Third World. Journal of Sustainable 2000.
[6] UNWTO STEP Foundation. (2011). Introduction to Sustainable Tourism. Seoul: UNWTO STEP Foundation
[7] Vitriani Dian, Djoko Sudibyo, Henky Hermantoro CH. Socio-Economic Impacts of Tourism Development in Rural Area of Sembalun East Lombok West Nusa Tenggara TRJ Tourism Research Journal 2017, Vol. 1 No. 1
[8] https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/04/16/p7a6lc382-unesco-tetapkan-rinjani-sebagai-geopark-dunia
[9] https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/d9495-buku-ppi-2018.pdf