PENGARUH PERBEDAAN POLA ASUH ANTARA GENERASI 2000-AN DAN 90-AN TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI R.A MELATI PADANG BARAT
Abstract
Penelitian ini menganalisis hasil assessment 38 desa wisata di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2022 berdasarkan kriteria Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan panduan dari Kementerian Desa. Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed-methods yang menggabungkan analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya 10,5% desa wisata yang mencapai status mandiri, sedangkan mayoritas berada dalam kategori berkembang, rintisan, atau potensi rintisan. Temuan utama meliputi potensi desa wisata berbasis budaya dan alam, serta tantangan dalam digitalisasi, infrastruktur, dan partisipasi masyarakat. Rekomendasi strategis mencakup penguatan kolaborasi Penta Helix, digitalisasi berbasis komunitas, dan program pelatihan SDM berkelanjutan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk pengembangan desa wisata yang berkelanjutan dan berdaya saing di Kabupaten Lombok Tengah.
References
[2] Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah., 2022, Laporan Hasil Assessment Desa Wisata Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2022, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Tengah.
[3] Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif., 2021, Panduan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta.
[4] Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi., 2020, Pedoman Desa Wisata, Kemendes PDTT, Jakarta.
[5] Hall, C. M., & Richards, G., 2001, Tourism and Sustainable Development: Principles and Practice, Routledge, London.
[6] Rinaldi, R., & Salim, W., 2019, Penta-Helix Collaboration in Tourism Development: Lessons from Bali, Journal of Sustainable Tourism, vol 27, hal 697–716.
[7] UNDP Indonesia., 2020, Community-Based Tourism: Case Studies from Indonesia, United Nations Development Programme, Jakarta.
[8] Wijayanti, A., & Suryani, R., 2019, Peran Digitalisasi dalam Peningkatan Desa Wisata di Indonesia, Jurnal Pariwisata Indonesia, vol 12, hal 245–256.








