PELESTARIAN WARISAN BUDAYA MAULID ADAT DI DESA KARANG BAJO BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Baiq Asri Triutami Universitas Mataram
  • I Made Murdana Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
Keywords: Warisan Budaya, Maulid Adat, Desa Bayan

Abstract

Tradisi Maulid Adat Bayan merupakan tradisi yang hingga kini masih dilestarikan dan masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat adat Bayan dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad S.A.W . Melihat adanya nilai-nilai kebudayaan yang ada di desa Karang Bajo Bayan Lombok Utara dalam prosesi Maulid Adat serta mengupas nilai-nilai kebudayaan dalam prosesi kegiatan adat tersebut untuk melakukan penelitian terkait Pelestarian Warisan Budaya Maulid Adat Di Desa Karang Bajo Bayan Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan hubungan antara fenomena yang diteliti yaitu menganalisis Pelestarian Warisan Budaya Maulid Adat Di Desa Karang Bajo Bayan Kabupaten Lombok Utara. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa didapatkan bahwa fungsi merayakan Maulid Adat yakni: 1)  Sebagai peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW serta rasa cinta masyarakat adat kepada Nabi Muhammad SAW. 2) Sebagai sarana untuk bersyukur kepada Tuhan atas nikmat limpahan hasil bumi masyarakat adat bayan. 3) Sebagai sarana hiburan untuk masyarakat dan tidak melupakan warisan budaya yang sudah melekat pada diri Masyarakat Suku Sasak Bayan.Adapun Tahapan-tahapan Maulid Adat Bayan sebagai berikut (1) Menyilaq (2) Menutu (3) Bisoq meniq (4) Menghias Masjid Bayan Kuno (5) Persean (6) Meriap (7) Menghias Praja Mulud (8) Hari puncak Maulid.

References

[1] Alfan Didit Febrian, Dahlan, Sawaludin. (2023). TRADISI MAULID ADAT SEBAGAI PELESTARIAN CIVIC CULTURE DI BAYAN LOMBOK UTARA. Jurnal Kewarganegaraan, Volume 20, nomor 2.
[2] Ardika, I Wayan. 2015. Warisan Budaya Perspektif Masa Kini. Denpasar: Udayana University Press Budiwanti, Erni. 2000. Islam Sasak : Wetu Telu Versus Wetu Lima. Jakarta : LKIS
[3] Ardiwidjaja, Roby. (2016). PELESTARIAN WARISAN BUDAYA BAHARI:DAYA TARIK KAPAL TRADISIONAL SEBAGAI KAPAL WISATA. Majalah Arkeologi, Vol. 25 No. 1.
[4] Hatta Setiawan, Cecep Darmawan. (2016). Pelestarian Adat Semende di Desa Ulu Danau, Provinsi Sumatera Selatan. Journal of Urban Society’s Art, Volume 3 No. 2.
[5] I Wayan Rasna, Ni Made Emy Juniartini. (2021). PELESTARIAN TRADISI “MEKOTEK” DESA ADAT MUNGGU. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Volume 10, No. 2.
[6] Herdiansyah, H. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
[7] Ningsih, Caria. (2020). Preservation And Development Of Kampung Nikmat As Tourist Destination For Sunda Gastronomy Cultural Heritage. Tourism Scientific journal, Vol. 5 no. 2.
[8] Rahim, F. 2012. Pedoman Pokdarwis. Jakarta: Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
[9] Timothy, D. J., & Nyaupane, G. P. 2009. Cultural Heritage And Tourism In The Developing World: A Regional Perspective. Routledge Taylor &Francis Group.DOI: 1.4324/9780203877753
[10] Widiasih, P., Wesnawa, I G. A., & Budiarta, I G. (2017). Kajian Pelestarian Tradisi Megibung Di Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem (Perspektif Geografi Budaya). Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, 5(3).
Published
2025-06-27
How to Cite
Triutami, B. and Murdana, I. (2025) “PELESTARIAN WARISAN BUDAYA MAULID ADAT DI DESA KARANG BAJO BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 14(1), pp. 565-580. doi: 10.47492/jih.v14i1.3842.
Section
Articles