POTENSI WISATA DI DESAWISATA SINTUNG KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Abstract
Penelitian ini adalah mengkaji potensi atraksi wisata di Desawisata Sintung, Kabupaten Lombok Tengah, lokasi penelitian ini memerlukan analisis sehingga penelitian ini dianggap penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi atraksi wisata menggunakan konsep 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan snowball, untuk mendeskripsikan dan menganalisis potensi atraksi wisata di Desa Wisata Sintung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Sintung memiliki beragam potensi atraksi wisata, dengan atraksi utama berupa arung jeram berbasis river tubing. Selain itu, beberapa potensi lainnya yang layak dikembangkan di masa mendatang adalah Sintung Park, Kampung Madu Trigona, dan Pusat Kuliner. Namun, pengembangan atraksi wisata dengan konsep 4A (Attraction, Accessibility, Amenity, dan Ancillary) di Desa Wisata Sintung belum optimal karena terkendala oleh aspek teknis dan keterbatasan modal.
References
[2] Tourism: Principles and Practice (3rd ed.). Pearson Education.
[3] Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson Education.
[4] LPPM Universitas Mataram. (2021). Rencana Induk Penelitian Universitas Mataram 2020- 2024. Mataram: LPPM Universitas Mataram.
[5] M. Deakin (Ed.), 2012, Smart cities: governing, modeling and analyzing the transition, Routledge, London.
[6] Mircea Eremia, Lucian Toma, Mihai Sanduleac, 2017, The Smart City Concept in the 21st Century, Procedia Engineering, Volume 181,Pages 12-19, ISSN 1877-7058.
[7] https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.02.357.
[8] Müller, H. (1994). The thorny path to sustainable tourism development. Journal of Sustainable Tourism, 2(3), 131–136. https://doi.org/10.1080/09669589409510690
[9] Nomadlist. (2021). Nomad List — Best Places to Live for Digital Nomads. In Nomadlist.Com.
[10] Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita.
[11] Prasetyo, A. (2020). "Kearifan Lokal dalam Pengembangan Desa Wisata." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(2), 125-132.
[12] Prabawati, N. P. D. (2021). Desa Canggu, Bali Sebuah Basecamp Bagi Digital Nomad? Identifikasi Produk Wisata Berdasarkan 4 A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary). Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia, 14(2), 91–108. https://doi.org/10.47608/jki.v14i22020.91-108
[13] Purnomowati, W. (2014). Konsep smart city dan pengembangan pariwisata di kota malang. Jurnal JIBEKA, 8(1).
[14] Rosyidie, A., Furqan, A., Aquarita, D., Budiatiningsih, M. (2022). Pengantar Pariwisata, Bandung: ITBPress.
[15] 14 Shapley, R., & Telfer, D. J. 2002. Tourism and Development, Concepts & Issues. Clevedon, Channel View Publications
[16] 15 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta