ANALISIS VISUAL LANSKAP DAN KELAYAKAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BAHARI PANTAI NIPAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

  • Farida Aprianti Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • I Wayan Suteja Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • indrapati indrapati Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
Keywords: Visual Lanskap, Kelayakan Pengembangan, Wisata Bahari, Pengembangan Pariwisata

Abstract

Wisata bahari merupakan suatu bentuk pariwisata yang berfokus pada potensi dan daya tarik yang dimiliki oleh wilayah pesisir dan perairan laut, salah satu destinasi wisata bahari di Pantai Nipah. Pengembangan wisata Pantai Nipah dibutuhkan berbaga kajian mendasar untuk menganalisis potensi yang dimiliki oleh kawsan ini. Melalui penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas visual lanskap Pantai Nipah menggunakan metode skoring berdasarkan Bureau of Land Management dan menganalisis kelayakan pengembangan daya tarik wisata Pantai Nipah menggunakan skoring Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang yang dipilih secara insidental, terdiri atas pengunjung dan pihak pengelola. Pertanyaan diberikan secara terstruktur menggunakan panduan kuisioner (angket). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Nipah berada pada kategori visual lanskap yang tinggi dan berdasarkan aspek kelayakannya Pantai Nipah masuk kategori layak. Saran dari penelitian adalah, dibutuhkan strategi pengembangan wisata khususnya pada aspek akomodasi yang merupakan aspek terendah dalam penilaian kelayakan berdasarkan hasil penelitian, hal ini berguna untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengunjung, selanjutnya pemetaan stakeholder dan analisis peran kelembagaan juga perlu dilakukan untuk melihat kondisi pengelola secara internal, guna megatasi permasalahan dan kendala yang ada. 

References

[1] Adibrata, S., Umrah, Franto, Fatimah, S. 2023. Potensi Wisata Pesisir dengan Peningkatan Atraksi Wisata berbasis Sumberdaya Perairan Berkelanjutan. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 7(4): 445-460.
[2] Hughes, H. 2002. Culture and tourism: A framework for further analysis. Managing Leisure.
[3] Damanik, C. 2024. Strategi Pengelolaan Wisata Bahari Berkelanjutan dalam Mendorong Pembangunan Blue Economy Guna Meningkatkan Keamanan Maritim di Pulau Berhala Sumatera Utara. Fakultas Keamanan Nasional Program Studi Keamanan Maritim. Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
[4] UNESCO. 2006. Global Geoparks Network. UNESCO, Southern France.
[5] Dirjen PHKA (Pelindungan Hutan dan Konservasi Alam). 2003. Analisis Daerah Operasi dan Daya Tarik Wisata Alam. Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.
[6] Permenbudpar (Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pendaftaran Usaha Wisata Tirta.
[7] Selman, P. 2012. Sustainable Landscape Planning. Routledge. London.
[8] Gandy, R., Meitner, M. J. 2007. The effects of an advanced traveler information system on scenic beauty ratings and the enjoyment of a recreational drive. Landscape and Urban Planning, 82(1–2): 85–93.
[9] Ibrahim, Y.H.M. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta.
[10] Singarimbun, M., Effendi, S. 1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.
[11] Kerlinger, F.N., Lee, H.B. 2002. Foundations of Behavioral Research (4th ed.). Harcourt Brace Colleg. Florida.
[12] Bureau of Land Management. 1986. Visual Resource Management, Departement of Interior USA, Government Printing Office. Washington DC.
[13] Dong, S., Ma, J., Mo, Y., Yang, H. 2022. GIS-Based Watershed Unit Forest Landscape Visual Quality Assessment in Yangshuo Section of Lijiang River Basin, China. Sustainability, 14: 1-28.
[14] Kusumoarto, A. 2018. Karakter Lanskap Untuk Ekowisata Pada Area Pasca Tambang Batubara Dusun Rantau Pandan, Muara Bungo, Provinsi Jambi. Khazanah Intelektual, 2(1): 84-93.
[15] Djunarsjah, E., Sulistiyo, B., Hendriatiningsih, S., Wisayantono, D., Windupranata, W., Setiyadi, J. 2009. Kriteria Penentuan Garis Batas Laut untuk Mendukung Pengelolaan Sumberdaya Kelautan. GEOID, 4(2): 148-152.
[16] Zhao, J., Wang, R., Luo, P., Xing, L., Sun, T. 2017. Visual Ecology: Exploring the Relationships Between Ecological Quality and Aesthetic Preference. Landscape and Ecological Engineering, 13: 107–118.
[17] Wang, Y., Wang, S., Xu, M. 2021. The Function of Color and Structure Based on EEG Features in Landscape Recognition. Environmental Research and Public Health, 18(9): 1-14.
[18] Sulaeman, A. 2023. Psikologi Warna dalam Desain. Https://desain.or.id/psikologi-warna-dalam-desain/. [14 April 2024].
[19] Zhu, Z., He, Q., Zhu, X. 2022. Spatial Analysis for the Landscape Visual Aesthetic Quality of Urban Residential Districts Based on 3D City Modeling. Sustainability, 14(18): 1-28.
[20] Wartmann, F. M., Frick, J., Kienast, F., Hunziker, M. 2021. Factors influencing visual landscape quality perceived by the public. Results from a national survey. Landscape and Urban Planning, 208: 1-10.
[21] Pessoa, R. A., Oliveira, O., Souza, L. L. F. 2022. Factors that make a destination fascinating and motivate (re)visit. Spanish Journal of Marketing, 26(2): 210-230.
[22] Dwijaksara, I. G. B. A., Asmiwyati, I. G. A. A. R., Sukewijaya, I. M. 2021. Pemetaan Kualitas Visual Lanskap pada Daya Tarik Wisata di Kebun Raya Eka Karya Bedugul. Arsitektur Lansekap, 7(2): 163-172.
[23] Amin, M., Idrus, Y., Puturuhu, D. 2023. Pengaruh Pengembangan Objek Wisata dan Tingkat Kunjungan Wisatawan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat. Journal of Business Application, 2(1): 16-29.
[24] Anshori, H. A. 2023. Manajemen Risiko Destinasi Wisata. Https://insanwisata.id/manajemen-risiko-destinasi-wisata. [14 April 2024].
[25] Patikaisaya, R., Ihsan, Sastrawati, I. 2017. Konsep Pengembangan Wisata dan Aksesibilitas Kabupaten Bantaeng. Jurnal Wilayah dan Kota Maritim, 5(2): 140-149.
[26] Geograf. 2023. Akomodasi: Definisi dan Penjelasan Lengkap Menurut Ahli. Https://geograf.id/jelaskan/pengertian-akomodasi-adalah. [14 April 2024].
[27] Mahiri, E. A., Hakim, A., Sumaryana, F. D. Agung, T. 2021. Pengaruh Lokasi, Fasilitas Wisata Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Wisatawan Mengunjungi Obyek Wisata Panyaweuyan Bukit Mercury Sayang Kaak Argapura Dalam Rangka Mengoptimalkan Potensi Ekowisata Unggulan Di Kabupaten Majalengka. Co-Management, 4(2): 665-674.
Published
2024-12-27
How to Cite
Aprianti, F., Suteja, I. and indrapati, indrapati (2024) “ANALISIS VISUAL LANSKAP DAN KELAYAKAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BAHARI PANTAI NIPAH KABUPATEN LOMBOK UTARA”, Jurnal Ilmiah Hospitality, 13(2), pp. 423-434. doi: 10.47492/jih.v13i2.3744.
Section
Articles