PERILAKU TEMAN SEBAYA DENGAN KEGIATAN SEKSUAL RISIKO HIV/AIDS DAN IMS PADA REMAJA DI KECAMATAN WANASARI
Abstract
Reproductive health is a healthy condition related to sexual function and reproductive system processes. Sexuality in this case is closely related to the anatomical and functional reproductive organs or human genitals and their impact on human physical and biological life, including maintaining their health from disorders such as STIs and HIV/AIDS. HIV/AIDS transmission is still dominated by unsafe (heterosexual) sexual relations with 34,305 cases. With the cumulative number of AIDS cases according to the following age groups, those aged 15-19 years were 1,717 cases, those aged 20-29 were 18,352 cases and those aged 30-39 were 15,890 cases. This type of research is quantitative analytical with a cross sectional approach. Analytical quantitative research is systematic scientific research on parts and phenomena and relationships. The aim of quantitative research is to develop and use mathematical models, theories and/or hypotheses related to phenomena. Meanwhile, the test used in this research is the Chi Square test.
References
[2] Chapman, v. (2013). Persalinan Dan Kelahiran Asuhan Kebidanan. Jakarta.
[3] Depkes. (2014). Profil Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
[4] Herbaleng NT. Pengetahuan Remaja tentang Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Seksual Remaja Berdasarkan Jenis Kelamin. Fakultas Psikologi Universitas Gajahmada. Yogyakarta. 2001
[5] Fahmi S dkk. Infeksi Menular Seksual dan Infeksi Saluran Reproduksi. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Terpadu. Jakarta. 2008.
[6] Aru W dan Bambang S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Jilid Tiga Edisi Empat). Universitas Indonesia. Depok. 2006.
[7] Hidayat & Sujiyatini. (2014). Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika
[8] Lestari Puji astuti, Shyntia Estika Puri, Dita Wasthu Prasida. (2018). Manfaat Sari Kurma Dalam Mempercepat Persalinan Kala 1. Jurnal Smart Vol.5 No.1 Juni 2018 ISSN:2503-0388.
[9] World Health Organization (WHO). Data and Statistik. World Health Organization. Geneva. 2013.
[10] Erna Kusumawati. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat ibu hamil dari suami berisiko tertular HIV/AIDS untuk melakukan VCT di kecamatan semarang timur. Tesis 2014
[11] Lucky Aris Suryono. Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku seksual berisiko pada anak buah kapal kaitannya dengan upaya penanganan HIV/AIDS dan IMS
[12] Fitch, Thomas dan Cox, Melissa. Questions Kids Aks About Sex, Terjemahan Oleh Vera Setyawati. Yogyakarta: Andi Offset.2007
[13] Wilijeng A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja SMA Yang Berisiko Terhadap IMS di Kabupaten Sidoarjo (Tesis). Universitas Diponegoro. Semarang. 2014
[14] R.Topan Aditya Rahman. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan HIV/AIDS Pada Remaja (Tesis). 2014
[15] Rahel Metanfanuan, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggan Wanita Pekerja Seks Dalam Konsisten Penggunaan Kondom (Tesis). Magister Promosi Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro. Semarang. 2015
[16] Ratnaningsih D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pencegahan HIV/AIDS pada Wanita Pekerja Seks Komersial (Tesis). Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2015.
[17] Budi Santoso, E., & Akbar, H. (2018). Penyerapan Pengetahuan Tentang Hiv/Aids Pada Siswa Di Smk Endang Darma Ayu Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan. GemaWiralodra, 9(2),106-114. https://doi.org/10.31943/gemawiralodra.v9i2.19
[18] Budi Santoso, E. (2017). Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Teman Sebaya Dengan Perilaku Seks Berisiko HIV dan IMS Pada Remaja Di Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Info Kesehatan, 7 (01),