Penerapan Standar Layanan Wisata Saat Pandemi Covid-19 Bagi Wisatawan Di Desa Wisata Bile Bante Lombok Tengah
Abstract
Standar layanan wisata saat pandemic Covid-19 di Desa Wisata Bile Bante kabupaten Lombok Tengah memerlukan kajian terapan mendalam sehingga perlu dilakukan penelitian. Tujuan penelitian dan manfaatnya untuk mengetahui pola standar layanan yang diberikan bagi wisatawan di desa Bile Bante, layanan penyambutan, pengenalan atraksi, pemanduan, tenaga professional di Desa Bile Bante. Penelitian ini nantinya akan bermanfaat bagi pengelola Wisata Bile Bante untuk Panduan Layanan Standar wisata saat pandemic Covid-19 di Desa Bile Bante, secara teori diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pembaca desa wisata dimanapun berada. Adapun dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, yaitu bentuk analisis dengan cara menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data-data yang dinyatakan dalam bentuk uraian yang penulis dapatkan melalui observasi, partisipatif dan dokumentasi pada pengelola setempat, pemandu lokal, pedagang lokal, dan wisatawan sehingga penulis dapat menganalisis mengenai rumusan masalah yang menjadi kesimpulan dalam permasalahan pada penelitian ini.
References
[2] Amy Cooper, V. N. (2013). Speaking Rights: Youth Empowerment Through Participatory Approach. International Journal of Child, Youth and Family Studies, P. 489.
[3] Anak Agung Istri Andriyani, E. M. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa Wisata Penglipuran Bali). Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 23(1). P. 2.
[4] Annis Farida, M. A. (2017). Kontribusi Pendidikan Pokdarwis (Kelompok SadarWisata) terhadap Upaya Pengembangan Desa Wisata Kandri Kota Semarang. Edu Geography, 57.
[5] Armawi, S. H. (2016). Peran Pemuda dalam Mengelola Kawasan Ekowisata dan Implikasinya terhadap Ketahanan Masyarakat Desa. Jurnal Ketahanan Nasional, Vol. 22(2). P.
[6] Atmoko, T. P. (2014). Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman. Jurnal Media Wisata, P. 146
[7] Ayu Kurniawati, K. R., Santosa, F. H., & Bahri, S. (2020). Sosialisasi Hidup Sehat di Tengah Wabah Virus Corona. JPMB : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Berkarakter. https://doi.org/10.36765/jpmb.v3i1.225
[8] Fathoni, Muhammad Allif. “Strategi Pencegahan Penularan Covid-19 Di Provinsi Jawa Tengah Dengan Program Jogo Tonggo.” Unnes (2020).
[9] Hidayat, Risyal Hardiyanto. “Langkah-Langkah Strategis Untuk Mencegah Pandemi Covid-19 Di Lembaga Pemassyarakatan Indonesia.” Jurnal Pendidikan Kesehatan 9, no. 1 (2020): 43–55.
[10] Kementerian Hukum dan HAM RI. “Pedoman Pencegahan Dan Penanganan Covid-19 Di UPT Pemasyarakatan Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru” (2020).
[11] Mufid Luthfi, M. (2020). Menelusuri Bagaimana Dampak Virus Corona (COVID-19) Bagi Perekonomian Indonesia. Idcloudhost.Com
[12] Paramitha, Fernia. 2012. Sarana Keselamatan Pengunjung Wisata Pantai (Studi Kasus Pantai Indah Ancol dan Pantai Jakat Bengkulu). Skripsi Sarjana pada Universitas Indonesia: tidak diterbitkan.
[13] Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi.
[14] Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
[15] Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Deases (Covid-19). Kementrian Kesehatan. Vol. 5, 2020.
[16] Sucipto, Cecep Dani, 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta : Gosyen Publishing.