KAJIAN PSIKOLINGUISTIK PADA PEMEROLEHAN BAHASA ANAK SPEECH DELAY USIA 2-3 TAHUN DI KEC. RANCABUNGUR KAB. BOGOR
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemerolehan bahasa pada dua anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) dengan menggunakan kajian psikolinguistik meliputi pemerolehan fonologi, sintaksis, dan semantik. Keterlambatan bicara merupakan masalah yang harus ditangani sejak dini karena keterlambatan bicara salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. Proses pemerolehan pada anak berupa pada input, proses dan output. Metode yang digunakkan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif. Metode deskripsi kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil analisis dan disajikan dengan kata-kata. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti memilih responden berinisial MA berusia 2,5 tahun dan MRD berusia 3 tahun, penelitian dilakukan di Kecamatan Rancabungur. Masalah yang dihadapi kedua anak ini sehingga mengalami speech delay terjadi pada faktor eksternal (lingkungan) condong pada pola asuh dan pola lingkungan yang mana peran orang tua merupakan peran penting untuk memberikan stimulus pada anak karena kedua anak ini kurangnya mendapatkan motivasi untuk bicara, dorongan, bimbingan, dan kurangnya hubungan dengan teman sebaya.
References
[2] Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.
[3] ________________. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
[4] Choirunnisa, Bella. 2020. Mother’s Role In Language employment Children age 4-5 year. Jurnal pendidikan bahasa dan sastra indonesia, Vol. 5, No. 1, hal. 30-37. Doi: http://dx.doi.org/10.32938/jbi.v5i1.433
[5] Dardjowidjojo, Soenjono. 2003. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
[6] Dardjowidjojo, Soenjono dan Unika Atmaja. 2000. ECHA Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.
[7] Daulay, Syahnan. 2010. Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Cita Pustaka Media Perintis.
[8] Elizabeth, B. Harlock. 2003. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
[9] Fatmawati, Rani Suci. 2015. Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Menurut Tinjauan Psikolinguistik. Lentera, Vol. 17, No. 1, hal. 63-75. Doi: https://doi.org/10.21093/lj.v17i1.429
[10] Heryanto, Yusuf. Ikhtisar IlmuBbahasa 2. Jakarta: Asas UPI.
[11] Kurniati, M., & Nuryani, N. 2020. Pengaruh Sosial Media Youtube Terhadap Pemerolehan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun (Studi Pada Anak Speech Delay). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 16, No. 1, hal. 29-38. DOI : https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v16i1.2494
[12] Mar’at, Samsunuwiyati. 2005. Psikolinguistik Suatu Pengantar. Bandung: PT. Refika Aditama.
[13] McLeod, Sharynne., & Harrison, J.L. 2009. Epidemiology of Speech and Language Impairment in a Nationally Representative Sample of 4- to 5-Year-Old Children. Journal of Speech, Language, and Hearing Research, vol. 52, No. 5, hal. 1213-1229 Doi: https://doi.org/10.1044/1092-4388(2009/08-
[14] Puspita, C.A, dkk. 2019. Analisis Bahasa Lisan Pada Anak Keterlambatan Bicara (Speech Delay) Usia 5. Lingua Vol. XV, No. 2. Doi:http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua
[15] Siyoto, Sandu & Ali, S. 2015. Dasar Metodologi Penelitian Literasi. Yogyakarta: Media Publishing.
[16] Sugiarto, Eko. 2017. Kitab PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Yogyakarta: Andi Offset.
[17] Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kuaitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.
[18] Syahrum dan Salim. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Cipta Pustaka Media.