PENGARUH KREDIT PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA
Abstract
Perekonomian nasional berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak yang didukung oleh sektor pertanian. Peran sektor pertanian akan lebih optimal jika didukung dengan sistem perencanaan yang terpadu, berkelanjutan, dan diimbangi dengan penyediaan anggaran yang memadai berupa modal. Masalah modal merupakan masalah utama yang dihadapi petani, meskipun banyak petani yang mempunyai kemampuan untuk meningkatkan hasil pertaniannya jika tidak mempunyai modal yang memadai, maka petani tersebut tidak akan mampu untuk mengembangkan pertaniannya. Maka untuk mengatasi kekurangan modal tersebut, petani akan mengajukan permohonan pinjaman kredit ke lembaga pembiayaan baik yang formal maupun informal. Namun perkembangan kredit saat ini sudah meningkat khususnya kredit untuk sektor pertanian yang diprogramkan oleh pemerintah untuk meningkatkan ekonomi pedesaan yang merupakan daerah pertanian. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan kredit pertanian di Kabupaten Labuhanbatu Utara sudah diterapakan dengan baik namun tidak sepenuhnya untuk pengelolan pertanian kelapa sawit. Dengan tingkat kepercayaan 95% dihasilkan nilai uji koefisien determinasi 0,598 dapat disimpulkan bahwa hasil analisis pengaruh kredit pertanian terhadap kesejahteraan petani kelapa sawit tersebut dengan variabel penelitian mampu menjelaskan variasi tingkat pendapatan sebesar 59,8% dan sisanya sebesar 40,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi.
References
[2] Ashari. 2004. Kredit Dalam Pertanian di Indonesia. Gramedia. Jakarta
[3] Badan Pusat Statistika Daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara 2012.
[4] Badan Pusat Statistika Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Labuhanbatu Utara 2011.
[5] Badan Pusat Statistika Penduduk Labuhanbatu Utara 2011 dan 2012
[6] Hcristina. 2009. Jurnal “Pembiayaan BRI Unit Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Salak di Kabupaten Tapanuli Selatan Menggunakan Metode Regresi Linier Sederhana”.
[7] Kasmir. 2008. Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Pertama. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta.
[8] Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta
[9] Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Cetakan kelima. Ghalia Indonesia. Jakarta.
[10] Nachrowi, Djalal Nachrowi. 2002. Penggunaan Teknik Ekonometrika. PT.Grafindo Persada.
[11] Jakarta.
[12] Priyatno, Duwi.2008. 5 Jam Olah Data dengan SPSS 17. CV.Andi Offset. Jogjakarta
[13] Ps, Djarwanto. 2003. Statistik Non Parametik. BPFE. Yogyakarta.
[14] Rasidah. 2010. Skrispsi “Analisis Faktor-faktor yang Tingkat Produksi Kopi Ateng Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda”.
[15] Slamet, Margono. 2007. Prosiding Seminar Program Pengembangan Diri (PPD) 2006 Bidang Ilmu Ekonomi. Forum HEDS. Badan Kerja Sama PTN Wilayah Indonesia Barat
[16] Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Pusat Bahasa Depdiknas. Bandung
[17] Usman, Rachmadi. 2001. Aspek-Aspek Hukum Perbankan. Cetakan pertama. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
[18] Budidayaukm.blogspot.com/2011/11/peranan-pembangunan-pertanian.di-html/, diakses Mei 2013.
[19] Ekanardiyanto.blogspot.com/2012/04/struktur-ekonomi-indonesia.html, dikases 11 Mei 2013.
[20] Http://siboykasaci.wordpress.com/teori-kesejahteraan/, diakses 10 Mei 2013 Http://perencanaankota.blogspot.com/2012/01/beberapa-konsep-tentang kesejahteraan.html, diakses 10 Mei 2013.
[21] Id.wikipedia.org/wiki/kelapa_sawit, diakses 15 Mei 2013 www.labuhanbatuutarakab.go.id, diakses 20 Mei 2013.