PENGELOLAAN FASILITAS PENUNJANG PADA OBJEK WISATA WISATA PANTAI ELAK-ELAK SEKOTONG BARAT KABUPATEN LOMBOK BARAT
Abstract
Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan danpemantauan, dimana setiap bidang menggunakan ilmu pengetahuan dan seni secara rutin agar mampu untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditentukan. Penelitian ini dilakukan oleh penulis di Pantai elak-elak kecamatan sekotong kabupaten lombok barat. Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan tujuan untuk mengetahui apasaja fasilitas penunjang pada objek wisata pantai elak-elak dan untuk mengetahui pengelolaan fasilitas penunjang pada objek wisata pantai elak-elak. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menjelaskan kondisi sebenarnya dan kondisi berdasarkan data dan informasi di lapangan. Teknik pengumpulan data menggunkaan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Elak-Elak memiliki daya tarik wisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Namun, fasilitas yang tersedia masih belum maksimal dan belum dikelola dengan baik. Hal ini terlihat dari kurangnya fasilitas. Selain itu, masih banyak pengunjung yang belum sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan membuang sampah pada tempatnya. Kurangnya dana untuk mengelola fasilitas yang ada di pantai Elak-Elak juga menjadi salah satu faktor yang menghambat pengembangan wisata di kawasan tersebut.
References
[2] Ajzen, I. (1991). The theory of planned behavior. Organizational behavior and human decision processes, 50(2), 179-211.
[3] Amin Kismantoro dan Dwiyono Rudi Susanto, “Pengaruh Sarana Prasarana Pendukung Wisata Terhadaap Kepuasan Wisatawaan di Umbul Ponggok, Klaten”, Jurnal Khasanah Ilmu, Vol. 10 No.2 September 2009, hal.108
[4] Baginda Syah Ali (2015) Strategi Pengembangan Fasilitas Guna Meningkatkan Daya Tarik Minat Wisatawan Di Darajat Pass (Waterpark) Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut Di Kutip:
[5] Dowling dan Fennel (2003), perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, UIN Suska Riau.
[6] Ghani (2015), Sarana dan Prasarana Penelitian , Penerbit setzer munavizt dikutip dari:
[7] Lalu juliyadi,lalu masyudi dan I Nyoman trisataguna (2022), pengelolaan sarana dan prasarana Kawasan wisata Pantai impos desa medana kecamatan tanjung kabupaten Lombok utara, Sekolah Tiggi Pariwisata Mataram.
[8] Nurul Huda, et.all.( 2017), Pemasaran Syariah, akarta: KE
[9] Poppy Margareth Nivranti Sondakh & Altje Tumbel, Pelayanan Keamana dan Dan Daya Tarik Mempengaruhi Minat Wisatawan yang Berkunjung ke Objek Wisata Alam Gunung Mahawu Tomoho, Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol 16 No 1 Tahun 2006, hal. 283
[10] Rahmad ryanda dan nidia wulansari (2021) pengaruh sarana dan prasarana wisata terhadapa kepuasan wisatawan di pulau pasumpahan padang, Universitas Negeri Padang.
[11] Suwardjoko Warpani (1990) Merencanakan Sistem Pengangkutan, (Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB)
[12] Undang-Undang Dasar 1945 No 10 Tahun 2009 Tentang Daya Tarik Wisata
[13] Undang-Undang Nomor 32 pasal 1 (2009) perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, UIN Suska Riau.
[14] vita Soniya maslivah dan sugiarto sugiarto(2021) , pengelolaan sarana dan prasarana wisata olahraga arum Jeram dilolong adventure kabupaten pekalongan. Journal of Sport Science and Fitness, journal.unnes.ac.id
[15] Yoeti, Oka A,( 2008) Pemasaran Pariwisata, Bandung: Angkasa.