( TANAH,UANG DAN KEKUASAAN ) PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN PELESTARIAN GERABAH DI DESA WISATA BANYUMULEK LOMBOK BARAT
Abstract
Abstrak : Desa wisata Banyumulek merupakah salah satu desa yang berada di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok barat. Desa ini di kenal dengan potensinya yaitu kerajinan gerabah yang mana gerabah ada di desa banyumulek sejak pertama kali ada manusia di desa tersebut. Gerabah merupakan kerajinan tangan yang berbahan dari tanah liat yang diolah menjadi bahan utama dalam pembuatan gerabah. Desa wisata Banyumulek memiliki kekayaan potensi yang menarik yang dapat dinikmati oleh wisatawan seperti, kerajinan gerabah, taman bunga, permainan Tradisional serta wisata religi yaitu masjid kembar menara tunggal, dan sumur peninggalan kerajaan zaman dulu sebagai tempat pemandian putri Kerajaan Karang Asem, Bali sehingga masyarakat mempercayai bahwa air sumur tersebut dapat menyembuhkan penyakit kulit.Peneliatian ini menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data skunder. Adapun tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa kekayaan sumber daya pariwisata tidak mampu meningkatkan angka kunjungan wisata di desa wisata Banyumulek dan Untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang menyembakan kemunduran desa Banyumulek sebagai desa wisata kerajinan gerabah di Lombok Barat.
References
[2] LOMBOK BARAT. Journal Of Responsible Tourism, 2(1), 179-190.
[3] Sundoro, G. A., Miladan, N., & Pamardhi- Utomo, R. (2021). Peran Sentra Industri Gerabah Melikan Dalam Pengembangan Kawasan Pariwisata. Desa-Kota: Jurnal
[4] Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman, 3(2), 179-188.
[5] Jehana, K. D. P., & Aliffiati, I. Pengembangan Gerabah Sebagai Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Masyarakat Compang Desa Golo Kempo.
[6] Swesti, W., Soeprihanto, J., & Widiyastuti, D. (2020). Model Pengembangan Pariwisata Kreatif untuk Mencapai Keberlanjutan di Desa Wisata Kasongan. Jurnal Kawistara, 10(3), 295-309.
[7] Safda, D., Ismawan, I., & Palawi, A. (2019). Kerajinan Gerabah Di Desa Ateuk Jawo Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, T ari & Musik, 4(1).
[8] Juhara, L. N., & Marsoyo, A. (2023). Siklus Hidup Destinasi Wisata di Kabupaten Pangandaran. Jurnal Kawistara, 13(2), 278-294.
[9] Abdullah A, Widiani, L. (2023). MODEL PENGEMBANGAN DESA KEBUN AYU SEBAGAI DESA WISATA GASTRONOMI DI KAB. LOMBOK
[10] BARAT. Media Bina Ilmiah, 18(1), 1-10.
[11] Pradana, G. Y. K. (2019). Sosiologi pariwisata. Stpbi press.
[12] Sugiarto. E. (2019). Kamus istilah pariwisata Indonesia.
[13] Sugyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Alfabeta.
[14] Sugyono. (2020). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Alfabeta.