PENGELOLAAN ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KAMPUNG WISATA SASAK ENDE DESA SENGKOL KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Abstract
Penelitian ini membahas tentang analisis dan deskripsi pengelolaan atraksi wisata budaya di kampung wisata Sasak Ende desa Sengkol Kabupaten Lombok Tengah. Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa jawaban terhadap fokus masalah yaitu bagaimanakah atraksi wisata yang bisa dijadikan daya tarik wisata di kampung wisata Sasak Ende dan pengelolaan atraksi wisata yang bisa dijadikan daya tarik wisata di kampung wisata Sasak Ende. Dengan menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam dan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa atraksi wisata yang bisa dijadikan daya tarik wisata adalah bangunan tradisional yang terdiri dari bale tani, bale jajar, lumbung padi, jejangak dan berugaq, tari peresean dan Gendang Beleq. Pengelolaan daya tarik wisata kampung wisata Sasak Ende di jalankan oleh pokdarwis Sasak Ende, di dalam organisasi tersebut masyarakat dapat berkereasi dan berinovasi dalam mengembangkan atraksi wisata lebih lanjut serta sekaligus sebagai wadah bagi masyarakat dalam mengelola daya tarik wisata di kampung wisata Sasak Ende. Pengelolaan atraksi wisata sebagai daya tarik wisata menggunakan prinsip POAC menurut George R. Terry (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling).
References
[2] Aninnisa, B. N. S, N. (2019). Pengembangan Kampung Wisata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Suku Sasak Ende, Kabupaten Lombok Tengah. Diss. Universitas Muhammadiyah Malang.
[3] Daud, Albi Eka, Dahlan Dahlan, and Lalu Sumardi. "Makna dan Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Pertunjukan Kesenian Alat Musik Tradisional Gendang Beleq." Grenek: Jurnal Seni Musik 11.2 (2022): 40-58.
[4] DuCrosh, H., & McKercher, B.(2020). Cultural tourism:Routledge.
[5] Dwirama, A. M., Mahsun, M., & Gede, I. P. (2023). Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Desa Wisata Ende sebagai Pariwisata Budaya di Kacamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Journal Of Responsible Tourism, 2(3), 589-594.
[6] Effendy, Uchjana, Onong. 2013. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
[7] Fayol, Henry. 2010. Manajemen Public Relations. Jakarta: PT Elex Media.
[8] Hasanah, R. 2019. Kearifan Lokal sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Desa Sade Kabupaten Lombok Tengah. Art and Design Journal. Vol. 2, No. 1.
[9] Hidayat, L. G. G., Suyasa, I. M., & Putra, I. N. T. D. (2022). Analisis Pengelolaan Kampung Sasak Ende Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Desa Sengkol. Journal Of Responsible Tourism, 1(3), 273-280.
[10] Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
[11] Inskeep, Edward. (1991). Tourism Planning- An Integrated Sustainable Approach. New York: Van Nostrand Reinhold
[12] Lalu, Yaya. (2022) Nilai-Nilai dalam Tradisi Peresean (Study Budaya Masyarakat Suku Sasak). Diss. Universitas Mataram.
[13] Moleong, L. J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya, 2009.
[14] Muljadi. 2009. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada Nugroho, Riant, 2003. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta:
[15] PT Elek Media Kompotindo.
[16] Rajab, B. A. S., & Kuswantoro, R. H. (2018). Perancangan Game Fighting Peresean sebagai Media Pengenalan Budaya Suku Sasak. Respati, 13(3).
[17] Sedyawati, Edi. Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012.
[18] Solikatun, dkk. 2019. Eksistensi Seni Pertunjukan Peresean pada Masyarkat Sasak Lombok. Jurnal Kajian Sosial Keagamaan. Vol. 2 No. 1.
[19] Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta. Sukarna.2011. Dasar-dasar Manajemen. Mandar Maju. Bandung:
[20] Sutama, I. Wayan. “Pendidikan Karakter Dalan Permainan Tradisional Sasak Peresean." Widyacarya: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya 5.1 (2021): 79- 88DOI. .
[21] Terfii, E. (2018). Pengelolaan Desa Wisata Kampung Sasak Ende sebagai Destinasi Wisata Budaya di Lombok Tengah. (Doctoral dissertation, STIPRAM Yogyakarta).
[22] Terry, George R. (2009:9). Jakarta : Penerbit Bumi Akera. Prinsip –prinsip Manajemen
[23] Terry, G.R., Rue, L.W.,& Ticoalu, G.A. (2005). Jakarta:Bumi Aksara. Dasar-dasar Manajemen
[24] Priasukmana, S., Muhammad, M. R. (2001) “Pengembangan Desa Wisata: Pelaksanaan Undang-Undang Oonomi Daerah”, Info Sosial Ekonomi, Vol. 2 No.1 37-34.
[25] Pribadi, Teguh Iman, Dadang S, and Kurniawan S (2021). “Inkorporasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Pengembangan Pariwisata Budaya di Kampung Sasak Ende, Lombok Tengah”. Khasanah Ilmu-Jurnal Pariwisata Dan Budaya 12.2 (2021): 89- 96.
[26] Purwanggono, Djoko. Konsep desa wisata. Jurnal Pariwisata Indonesia 4.2 (2009): 13-20
[27] Yoeti, A. (2002). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Cetakan Pertama Pradnya Paramita. Jakarta.