PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA HIU PAUS DI DESA LABUHAN JAMBU KABUPATEN SUMBAWA
Abstract
Desa Labuhan Jambu merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Tarano yang telah mengembangkan Wisata Hiu Paus sejak tahun 2018. Wisata Hiu Paus ini berkonsep pariwisata berbasis masyarakat sehingga sangat berpotensi untuk melakukan pemberdayaan masyarakat. Namun, dalam melakukan pemberdayaan tentu saja ada upayah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan sumber daya yang memadai. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan upaya melakukan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus, dan kendala serta hambatan yang dihadapi oleh masyarakat dalam pengembangan Wisata Hiu Paus di Desa Labuhan Jambu. Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan metode pengumpulan data melaui observasi, wawancara, dan dokumentsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk melakukan pemberdayaan ada tiga tahapan yang dilakukan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelatihan, dan tahap evaluasi. Selain itu, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pengembangan yang terdapat pada manajemen pengelolaan, sarana dan prasarana, atraksi wisata alternative, keterbatasan anggaran, dan kualitas sumber daya manusia. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan upaya yang dilakukan untuk pemberdayaan mulai dari pemilihan sumberdaya manusia, kemudian melakukan pelatihan, dan membagi jenis kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam beberapa bidang.
References
[2] Anggraeni, P. D., & Yuliani, N. L. (2019). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Partisipasi Penganggaran, Pengawasan Dan Peran Perangkat Desa Terhadap Pengelolaan Dana Desa (Studi Empiris Pada Desa Se-Kecamatan Kajoran). In UMMagelang Conference Series (pp. 266-284).
[3] Anwas, O. M. (2013). Pemberdayaan Masyarakat di Era Global [Society Empowerment in Global Era]. Bandung, Indonesia: Alfabeta.
[4] Azizurrohman, M., Habibi, P., & Sueni, N. L. (2021). Strategi Pengembangan Wisata Minat Khusus Hiu Paus Desa Labuan Jambu Sumbawa. Jurnal Ilmiah Hospitality, 10(1), 1-8.
[5] Butler, R. W. (1980). The concept of a tourist area cycle of evolution: Implications for management of resources. Canadian Geographer/Le Géographe canadien, 24(1), 5-12.
[6] Compagno, L. J. (2001). Sharks of the world: an annotated and illustrated catalogue of shark species known to date (Vol. 2). Food & Agriculture Org.
[7] Edi, S. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: Refika Aditama.
[8] Ernawati, N. M., Sanders, D., & Dowling, R. (2017). Host–guest orientations of community‐based tourism products: A case study in Bali, Indonesia. International Journal of Tourism Research, 19(3), 367-382.
[9] Hidayah, N. I. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Journal of Public Policy and Administration Research, 6(7), 738-750.
[10] Huberman, M., & Miles, M. B. (2002). The qualitative researcher's companion. sage.
[11] Kementerian Perikanan dan Kelautan. (2020). Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tentang Pedoman Pelaksanaan Wisata Hiu Paus (PER-DJPRL 2020). Jakarta: Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut.
[12] Diakses dari https://jdih.kkp.go.id/bahanrapat/bahanrapat_01112020114629.pdf
[13] Mataram, S. T. P. WISATA HIU PAUS BERBASIS MASYARAKAT: PELUANG DAN TANTANGAN Oleh Sanawiyah1), Lia Rosida2), Maulita Sari Hani3), Erfa Canisthya3) & M. Fadliansyah4) 1Badan Usaha Milik Desa Labuhan Jambu 2Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram.
[14] Mekarisce, A. A. (2020). Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145-151.
