DAYA TARIK FESTIVAL BUDAYA FESTVAL BEGAWE JELO NYESEK DI DESA SUKARARA KABUPATEN LOMBOK TENGGAH

  • Kurnia Sri Astuti Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • Sri Susanty Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
  • Uwi Martayadi Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
Keywords: Atraksi, Festival Budaya, Daya Tarik.

Abstract

Penelitian ini membahas tentang festival Begawe Jelo Nyesek sebagai Daya Tarik Wisata Budaya desa wisata Sukarara diamana desa sukarara terkenal degan hasil tenun dan atraksi menenun yang memiliki kunikan, keindahan dan nilai, kuragnya pengemasan atraksi festival Begawe Jelo Nyesek menenun menyebabakan wisatawanan tidak berkujung ke Sukarara yang berkunjung hanya pegunjung sekitar 600  pengunjung  dari fenomena di atas menyebebkan peneliti tertarik untuk meneliti festival sebagai daya tarik wisata budaya di Sukarara. Hasil penelitian yaitu   potensi,hambatan serta upaya pengembangan festival Begawe Jelo Nyesek sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Desa Sukarara.Dengan menggunakan metode wawancara, observasi, studi dokumentasi dan pendekatan menggunakan deskriptif  kualitatif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi Festival Begawe Jelo Nyesek antara lain Pertama memiliki keunikan produk tenun merupakan produk utama di desa wisata Sukarara yang emmeiliki nilai dan filosofi,atraksi menggunakan alat tradisional, jumlah penenun terbanyak dalam festival budaya, kedua memiliki kindahan dari kostum menggunkan baju kahs suku sasak dan lingkugan festival dan tata letak , aspek nilai dapat memperbaiki masyarakat semakin mencintai budaya,dan adanya daya tarik tambahan,hambatan kuragnya konsep perencanaan , kelembagaan dan SDM, kerjasama pihak sponsorship dan stekholder. upaya pengembangan degan melakukan perencanaan yang lebih terarah ,memaksimalkan kelembagaan , peningkatan SDM, peningkatan kerjasama degan pihak sponsorsihp dan stekholder.

References

[1] Adrian Nuansa (2017), Daya Tarik Wisata Budaya Festival Cian Cui Di Kota Selat Pajang Provensi Riau .jurnala dministrasi vol 4 no 2
[2] Any, Noo (2017), Managment Event. Bandung : Alfabeta
[3] Bambang Supriadi& Nanny Roedjinandari (2017).Perencanaan Dan Pengembangan Destinas Pariwisata, Semarang:Universitas Negeri Malang, halaman. 135.
[4] Bambang, Sunaryo (2013). Kebijakan Pembangunan DestinasiPariwisataKonsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.
[5] Brown, and Stange (2015). Tourism Destination Management. Washington University
[6] I Wayan Didik Roy M (2015).Festival Heritage Omed-Omedansebagai Daya Tarik WisataDi Sesetan, Denpasar.
[7] Ismayanti (2010) Pengantar Pariwisata PT. Gramedia Widisarana : Indonesia
[8] Struktur Pemerintahan Desa Sukarara Kecamatan Jonggat
[9] Sugiyono (2018). MetodePenelitian Pendidikan PendekatanKuantitatif, Kualitatif
[10] Sunardi selaku kepala dusun Ketangge,Wawancara, Sukarara, 10 juni 2023, Pukul 09.00 wita.
[11] Suwena, I Ketut & Widyatmaja, (2010) I GstNgr, Pengetahuan Dasar IlmuPariwisata. Bali:Udayana University Press. h.88.
Published
2024-08-09
How to Cite
Astuti, K., Susanty, S., & Martayadi, U. (2024). DAYA TARIK FESTIVAL BUDAYA FESTVAL BEGAWE JELO NYESEK DI DESA SUKARARA KABUPATEN LOMBOK TENGGAH. Journal Of Responsible Tourism, 4(1), 117-126. https://doi.org/10.47492/jrt.v4i1.3469
Section
Articles