STRATEGI STRATEGI PEMASARAN KAIN TENUN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BERBASIS EKONOMI KREATIF DI DESA PRINGGASELA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Abstract
Desa Pringgasela Selatan yang berlokasi di kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur, menjadi salah satu sentra tenun yang ada di Lombok Timur dimana Desa Pringgasela memiliki kain tenun khas mereka yang selalu di lestarikan. Salah satu tenun yang terkenal yang ada di desa pringgasela ini adalah tenun gedongan. Kain tenun Gedongan yang berasal dari Desa Pringgasela ini memiliki ciri khas tersendiri pada kainnya. Namun masih terdapat kelemahan dalam pemasaran yaitu pihak pengelola maupun masyarakat di desa Pringgasela masih menggunakan promosi secara konvensional, sedangkan promosi secara digital masih kurang sehingga wisatawan mancanegara belum mengenal lebih jauh tentang eksistensi kain tenun yang ada di desa Pringgasela Selatan, karena segemen pasar kain tenun tersebut adalah wisatawan luar kota dan mancanegara. Pelaku usaha maupun masyarakat masih kurang pengetahuan tentang membuat inovasi produk karena kurangnya edukasi yang di adakan oleh pijak pengelola maupun pemerintah desa terkait tentang bagaimana menciptkan inovasi produk yang bisa menambah minat wisatawan. Penelitian dengan menggunakan metode wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan dan pendekatan menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengidentifikasi upaya pemasaran kain tenun di desa pringgasela selatan, upaya-upaya yang dapat dilakukan antara lain : Membuat acara tahunan seperti festival budaya, meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, mengembangkan inovasi produk, meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan media social, dan pelatihan-pelatihan inovasi produk oleh yang ahli di bidangnya.
References
[2] Desa, D. I., & Bongan, W. (2021). Implementasi Protokol CHSE Daya Tarik Wisata Di Desa Wisata Bongan. Journey : Journal of Tourismpreneurship, Culinary, Hospitality, Convention and Event Management, 4(2), 195–210.
[3] Hasan, M. (2018). Pembinaan Ekonomi Kreatif Dalam Perspektif Pendidikan Ekonomi. JEKPEND: Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 1(1), 81.
[4] Kaushik et al., 2009. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009...... Tentang Kepariwisataan. Undang-Undang Republik Indonesia, 2(1), 1–8.
[5] Khairunnisa, C. M. (2022). Pemasaran Digital sebagai Strategi Pemasaran: Conceptual Paper. … Jurnal Aplikasi Manajemen Dan Inovasi Bisnis, 5, 98–102.
[6] Muh Zaironi Apriandi. (2019). Analisis Pendapatan Pengrajin Tenun Gedongan Dalam Masa Pandemi Covid-19. Skripsi, 19.
[7] Noni antika Khairunnisah, O., Maryanti, S., & Tinggi Ilmu Ekonomi, S. (2023). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Daya Saing Umkm Kain Tenun Lombok. Jurnal Ilmiah Hospitality, 12(1).
[8] Nugrah Leksono Putri Handayani, & Poppy Fitrijanti Soeparan. (2022). Ekonomi Kreatif Sebagai Pendorong Pemulihan Ekonomi Pada Masa New Normal Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Mahasiswa: Jurnal Ilmiah Penalaran Dan Penelitian Mahasiswa, 4(2), 39–50.
[9] Purnomo, R. A. (2016). Ekonomi Kreatif : Pilar Pembangunan Indonesia.
[10] Ratu, C., & Adikampana, I. M. (2016). Strategi Pemasaran Desa Wisata Blimbingsari Kabupaten Jembrana. Jurnal Destinasi Pariwisata, 4(1), 60.
[11] Salma, I. ina R., Syabana, D. K., Satria, Y., & Christianto, R. (2018). Diversifikasi Desain Produk Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur Dengan Paduan Teknik Tenun Dan Teknik Batik. Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 35(2), 85.
[12] Sari, R. I., & Budiani, S. R. (2018). Analisis Strategi Pemasaran Industri Tenun di Desa Wisata Gamplong Kabupaten Sleman. Majalah Geografi Indonesia, 32(1), 98.
[13] Stoner, J. A. . (1988). Landasan Tori, Definisi Pemasaran. Dasar-Dasar Ilmu Politik, 13, 17–39.
[14] Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Bisnis Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[15] Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan R&D. Bandung: Alfabeta.
