PENGARUH EKOWISATA BERBASIS KONSERVASI TERHADAP KONDISI EKOLOGI DI PANTAI NIPAH DESA MALAKA

I Komang Yogi Pradyana; Siluh Putu Damayanti; I Wayan Suteja

doi:10.47492/jrt.v4i1.3455

I Komang Yogi Pradyana Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
Siluh Putu Damayanti Sekolah TInggi Pariwisata Mataram
I Wayan Suteja Sekolah TInggi Pariwisata Mataram

DOI: https://doi.org/10.47492/jrt.v4i1.3455

Keywords: Ekowisata Berbasis Konservasi, Ekologi, Malaka.

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pengaruh ekowisata berbasis konservasi terhadap perubahan kondisi ekologi di Pantai Nipah Desa Malaka. Ekowisata merupakan bentuk wisata yang mengutamakan konservasi lingkungan, pendidikan lingkungan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kondisi ekologi sebelum dan setelah adanya ekowisata berbasis konservasi di Pantai Nipah Desa Malaka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner, dokumen dan teknik analisis data yang digunakan adalah uji t berpasangan (paired sample t-test). Hasil uji t berpasangan (paired sample t-test) menunjukkan bahwa nilai sig. sebesar 0,000. 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Pengembangan ekowisata berbasis konservasi tepat diterapkan di Pantai Nipah Desa Malaka, terbukti dari hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kondisi ekologi sebelum dan setelah adanya ekowisata berbasis konservasi di Pantai Nipah Desa Malaka.m Wali Nyatok dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal.

References

[1] Christanto, J. (2014). Ruang Lingkup Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Konservasi Sumber Daya ALam, 1–29.
[2] Cobbinah, P. B. (2015). Contextualising the meaning of ecotourism. Tourism Management Perspectives, 16, 179–189.
[3] Cürebal, I., R. Efe, S. Sönmez dan A. Soykan. (2014). Ecogeography Of Kaz Mountain Ecosystem. Procedia - Social And Behavioral Sciences, 120, 167 – 175.
[4] Hijriati, E., & Rina Mardiana. (2014). Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial Dan Ekonomi Di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 02(03), 146–159.
[5] IUCN. 1980. World Conservation Strategy. Living Reseources Conservation for Sustainable Development, IUCN, UNEP, WWF. Gland. Switzerland.
[6] Mileti, F. A., G. Langella, M. A. Prins, S. Vingiani dan F. Terribile. (2013). The Hidden Nature Of Parent Material In Soils Of Italian Mountain Ecosystems. Geoderma, 207–208, 291-309.
[7] Odum, E.P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
[8] Pattiwael, M. (2019). Konsep Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di Kampung Malagufuk Kabupaten Sorong. Journal of Dedication to Papua Community, 1(1), 42–54.
[9] Pujaastawa, I., & dkk. (2005). Pariwisata Terpadu Alternatif Model Pengembangan Pariwisata Bali Tengah. Denpasar: Universitas Udayana.
[10] Rinjani Geopark (2022). Profil Singkat TCC Nipah, Salah Satu Venue Geotourism Festival and International Conference. Diakses 6 Maret 2023, dari https://rinjanigeopark.com/profil-singkat-tcc-nipah-salah-satu-venue-geotourism-festival-and-international-conference/
[11] Suara NTB (2021). Bupati KLU Dan Pertamina DPPU BIL Resmikan Kolam Pelestarian Penyu Di Pantai Nipah. Diakses dari https://www.suarantb.com/2021/08/25/bupati-klu-dan-pertamina-dppu-bil-resmikan-kolam-pelestarian-penyu-di-pantai-nipah/
[12] Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfaberta. Bandung.
[13] Suprayitno. 2008. Teknik Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam. Departemen Kehutanan. Pusdiklat Kehutanan. Bogor
[14] Weaver, David B. 2012. Organic, incremental and induced paths to sustainable mass tourism convergence. Journal Tourism Management. Griffith university Autralia.
[15] Wirakusumah, S. 2003. Dasar-Dasar Ekologi: Menopang Pengetahuan Ilmu-Ilmu Lingkungan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia