STRATEGI PROMOSI MAKANAN SUKU SASAK SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI PULAU LOMBOK
Abstract
Wisata kuliner merupakan salah satu konsep pariwisata yang tengah berkembang di seluruh dunia. Makanan tradisional juga menjadi salah satu unsur penunjang yang sangat penting dalam keberhasilan pariwisata pada suatu destinasi. Makanan tradisional atau makanan lokal mampu menggambarkan keseluruhan budaya masyarakat pada suatu daerah. Begitu juga dengan Lombok, potensi makanan Suku Sasak adalah satu peluang untuk mendorong perkembangan wisata kuliner di pulau Lombok dengan potensi-potensi nilai sejarah yang ada pada makanan Suku Sasak. Melalui penelitian ini dibahas tentang strategi promosi Makanan Suku Sasak sebagai daya tarik wisata di pulau Lombok. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara dan SOAR . Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat potensi makanan Suku Sasak yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata di pulau Lombok.rusakan komponen tanpa menghilangakan keaslian lainya.
References
[2] Kementerian Luar Negeri. 2012. World Tourism Organization (UN-WTO) dalam https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasamamultilateral/Pages/WorldTourism Organization.aspx diakses 21 November 2018.
[3] Kurniawan, F. (2010). Potensi wisata kuliner dalam pengembangan pariwisata di Yogyakarta. Marwanti, 2000. Pengetahuan Masakan Indonesia. Adicita Karya Nusa, Yogyakarta Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya
[4] Offset, Bandung
[5] Murdijati, G. (2017). Makanan Tradisional Indonesia Seri I. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[6] Nainggolan, I. A. (2018). Strategi Pengembangan Kuliner Khas Kota Medan dalam Pencapaian Laba Maksimal (Studi pada Soto Kesawan Kota Medan) (Doctoral dissertation).
[7] Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Universitas dan Gizi IPB, Bogor.