ANALISISIS ASPEK LINGKUNGAN DAN PERILAKU TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI TANAH SAREAL
Abstract
Penyakit diare merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia dengan angka kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Lingkungan yang tidak sehat dan perilaku tidak higienis sangat erat kaitannya dengan penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Analisis aspek Lingkungan dan perilaku Terhadap Kejadian Diare. Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat Kota Bogor Kecamatan Tanah Sareal, dengan pengambilan data sekunder dan angket. Berdasarksan hasil penyebaran kuesioner di dapatkan bahwa penyakit diare barada di urutan ke 5 dalam 10 pennyakit tertinggi yang ada di Kota Bogor dimana dari 217 responden, terdapat 14 orang responden yang terkena diare. Tingginya angka kejadian diare di Kota Bogor erat kaitannya dengan perilaku masyarakat yang masih kurang. Dimana dari 217 responden 129 responden memiliki jamban yang kurang sehat. Selain itu dari 217 responden 109 jiwa bayi yang tidak mendapatkan ASI Esklusif, dan juga tidak mendapatkan pemantauan pertumbuhan. Prilaku hidup bersih dan sehat sangat amat diperlukan oleh seluruh makhluk hidup, karena ini dapat membantu kita semua dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan. Pemberian asi eksklusif pada bayi, rajin mencuci tangan, menggunakan air bersih, adalah beberapa prilaku yang dapat mencegah seseorang dari terserangnya berbagai penyakit, terutama diare pada anak.
References
[2] G. Prabhakara, Health Statistics (Health Information System). 2010.
[3] Dahyuniar, “Hubungan Antara Sanitasi Dengan Kejadian Diare Di Wilayah Rawan Banjir Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo,” p. 109, 2018.
[4] J. Lilleyman, Profil Kesehatan Indonesia, vol. 40, no. 5. 1987.
[5] Dinkes Kota Bogor, “Profil Dinas Kesehatan Kota Bogor,” Dinas Kesehat. Kota Bogor, pp. 1689–1699, 2019.
[6] D. A. Indah Wasliah, Syamdarniati, “Pemberian Edukasi Kesehatan Tentang Pencegahan Diare Pada Anak Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Dasan Agung Kota Mataram, NTB,” J. Abdimas Kesehat. Perintis, vol. 2, no. 1, pp. 13–16, 2020.
[7] Palupi, “Status Gizi Dengan Kejadian Diare,” Skripsi, pp. 1–21, 2017.
[8] J. J. Heckman, R. Pinto, and P. A. Savelyev, “Diare,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 7–19, 1967.
[9] D. Prabaswara, “Hubungan Faktor Keadaan Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Hajimena Kecamatan Natar Wilayah Kerja Puskesmas Hajimena Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2019.
[10] B. A. B. Ii, “Lingkungan Hidup Dan Peran Masyarakat,” Angew. Chemie Int. Ed. 6(11), 951–952., pp. 37–59, 1967.
[11] M. Dewi, M. F. Indah, and N. I. Ishak, “Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Bati-Bati Kabupaten Tanah,” Kesehat. Masy., 2020.
[12] Binti Ida Umaya, “Perilaku Mahasiswa Dalam Menyikapi Pemberitaan Hoax Di Media Sosial Facebook,” Univ. Nusant. PGRI Kediri, vol. 01, pp. 1–7, 2017.
[13] F. Savira et al., “Konsep Pengetahuan,” J. Chem. Inf. Model., vol. 21, no. 2, pp. 1689–1699, 2017.
[14] M. Akmaliyah, “Perilaku Kesehatan,” J. Chem. Inf. Model., vol. 53, no. 9, pp. 1689–1699, 2013.
Copyright (c) 2021 Jurnal Inovasi Penelitian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.