PARIWISATA ADALAH PISAU BERMATA 2
Abstract
Keberhasilan pariwisata Bali telah menjadi legenda tersendiri dalam membicarakan periwisata internasional. Internasionalisasi lewat pariwisata, khususnya pariwisata budaya seperti yang dikembangkan di Bali, membawa masyarakat lokal terjepit di antara dua kutub kekuatan. Di satu pihak mereka diwajibkan memelihara tradisi dan adat budaya yang merupakan komoditas yang dapat dijual dan di sisi lain, internasionalisasi berarti membenturkan kebudayaan lokal dengan dunia modern. Banyak masalah yang mampu mengancam keberlanjutan dari pembangunan diantaranya menyangkut aspek lingkungan, social ekonomi, dan social budaya. Masalah lain yang menjadi ancaman adalah keamanan dan migrasi masuk yang tidak terkendali dan banyak kemungkinan bisa terjadi akibat dari pembangunan pariwisata. Dalam pembangunan pariwisata diharapkan terjadinya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara pariwisata dengan lingkungan social maupun budaya. Bila tidak dicermati maka pariwisata bukannya mendatangkan mata air kehidupan tetapi akan mendatangkan air mata.
References
[2] Pitana, I Gede, 2002. Pidato Pengukuhan Guuru Besar Tetap Dalam Bidang Sosial Pariwisata Pada jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Udayanan.
[3] Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.
Copyright (c) 2021 Jurnal Inovasi Penelitian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.