UMUR WANITA USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID
Abstract
Usaha menghilangkan Tetanus Maternal dan Neonatal (TMN) memiliki tujuan menyusutkan terjadinya kasus tetanus pada ibu dan bayi hingga TMN tidak lagi menjadi permasalahan utama kesehatan masyarakat.. Rendahnya pencapaian imunisasi TT pada WUS memerlukan perhatian serius bagi pengelola imunisasi sehingga memberikan manfaat dan mengurangi risiko infeksi tetanus. Walaupun tidak melakukan imunisasi TT tidak secara langsung dapat mengancam nyawa, namun mempengaruhi dalam mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor risiko kematian ibu dan kematian bayi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Usia yang Mempengaruhi Wanita Usia Subur (WUS) dalam Melakukan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi literatur. Sumber data diperoleh dari 10 artikel yang terdiri dari 7 artikel nasional dan 3 artikel internasional. Data disajikan dalam bentuk tabel analisis bivariat dan univariat dengan tingkat kemaknaan α<0,05. Populasi yang digunakan yaitu WUS dengan sampel calon pengantin (catin) dan ibu hamil. Hasil dari studi literatur 10 artikel didapatkan tindakan melakukan imunisasi tetanus toksoid (71,87%-33,9%), umur (99%-6,25%). Berdasarkan studi literatur yang dilakukan diperoleh kesimpulan, semua artikel yang membahas usia (100%), menyatakan hal tersebut mempengaruhi wanita usia subur (WUS) dalam melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT).
References
Hilir Kota Pontianak Tahun 2019. „Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121 323‟, 9.
[2] Anatea, M. D., Mekonnen, T. H. and Dachew, B. A. (2018) „Determinants and perceptions of the utilization of tetanus toxoid immunization among reproductive-age women in Dukem Town, Eastern Ethiopia: A community-based cross-sectional study’, BMC International Health and Human Rights, 18(1), pp. 1–10. doi: 10.1186/s12914-018-0168-0.
[3] Ariani, Ayu Putri. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika
[4] Ayu, D., Rosyida, C. and Latifah, A. (2020) „Efektifitas pendidikan kesehatan tentang SADARI Imunisasi TT terhadap pengetahuan dan sikap ibu dalam melaksanakan SADARI Imunisasi TT‟, 13, pp. 172–179.
[5] BKKBN. 2011. Batasan dan Pengertian MDK. Jakarta : BkkbN. Tersedia dalam
[6] BPS, BKKBN, Kemenkes, ICF International. 2018. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta : BPS, BKKBN, Kemenkes, ICF International
[7] Damayanti, F. (2019) „Proporsi infeksi Tetanus pada bayi‟.
[8] Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. 2018. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018. Banjarmasin : Dinas Kesehatan Provinsi
[9] Etnis, B. R. (2020) „Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan Imunisasi Tetanus Toxoid di Puskesmas Waisai Kabupaten Raja Ampat‟, Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(2), pp. 76–82. doi: 10.36590/jika.v2i2.39.
[10] Gebremedhin, T. S. et al. (2020) „Tetanus Toxoid Vaccination Uptake and Associated Factors among Mothers Who Gave Birth in the Last 12 Months in Errer District , Somali Regional State , Eastern Ethiopia‟, 2020.
[11] Hakman., Ali, O. and Syawal, I. A. (2016) „Di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Poasia Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016‟, pp. 1–7.
[12] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
[13] Kementerian Kesehatan RI Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2015. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga
Kesehatan. Tersedia dalam
[14] Kementerian Kesehatan RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan “Eliminasi Tetanus Maternal & Neonatal (ETMN) di Indonesia” Volume I. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. Tersedia dalam
[15] Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2013 / Permenkes/
No.966/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN IMUNISASI
[16] Manuaba, Ida Ayu C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
[17] Mislianti dan Amirus, K. (2016) „Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Tt Pada Wanita Usia Subur (Wus) Di Puskesmas
Kesumadadi Kecamatan Bekri Lampung Tengah‟, Jurnal Kesmas, 1, pp. 175–183.
[18] Monica, L. P. (2017) „The Correlation of Knowledge and Attitude of Pregnant
[19] Mother ’ s in Tetanus Toxoid Immunization‟, 4(1), pp. 17–22. doi:
10.26699/jnk.v4i1.ART.p017-022.
[20] Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
[21] 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
[22] Nur, R. et al. (2020) „Determinant of TT (Tetanus Toxoid) Immunization Compliance on Pregnant Women in the Tawaeli Health Center Working Area‟,
International Journal of Immunology, 8(2), p. 13. doi:
10.11648/j.iji.20200802.11.
[23] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014 / Permenkes/ No.1755/2014 Tentang Penanggulangan Penyakit Menular
[24] Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
[25] Rangkuti, Nur Aliyah. (2020) „Jurnal kesehatan ilmiah indonesia (indonesian health scientific journal)‟, 5(2), pp. 53–62.
[26] Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika
[27] Saragih, R. H. and Siregar, J. H. (2017) „Imunisasi Pada Orang Dewasa’, pp. 1–26. Available at: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/63571.
[28] Sawitri, S. and Farida, I. (2012) „Gambaran Persepsi Petugas Puskesmas Dan Petugas Kantor Urusan Agama (Kua) Dalam Pelaksanaan Program Imunisasi Tetanus Toxoid (Tt) Pada Calon Pengantin Wanita Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 Perception of Health Center Personnel and Religious Affairs‟, Jurnal Kesehatan Reproduksi, 3(2), pp. 132–142.
[29] SDKI (2013) „Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia‟, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. doi: 0910383107 [pii]\r10.1073/pnas.0910383107.
[30] Sofian, Amru. 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
[31] Sudastri, Ni Kadek. 2019. Wanita Usia Subur Wajib Imunisasi TT, Mengapa?. Tersedia dalam http://hmkm.fkunud.com/wanita-usia-subur-wajibimunisasi-tt-
mengapa/#:~:text=Imunisasi%20TT%20penting%20dilakukan%20pada% 20WUS%20karena%20imunisasi%20ini%20bertujuan,sama%20kepada%
20calon%20anaknya%20nanti. (Diakses Pada Tanggal 10 September 2020)
[32] Suhartatik, S. and Mato, R. (2018) „Faktor Yang Berhubungan Dengan Imunisasi Tetanus Toksoid Pada Wanita Usia Subur Di Puskesmas Mandai Kabupaten Maros‟, Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 9(1), p. 1. doi: 10.32382/jmk.v9i1.107.
[33] Syaodih, Nana. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
[34] Taylor, Dena. 2020. The Literature Review : a Few Tips on Conducting it. Tersedia dalam https://guides.library.pdx.edu/c.php?g=271354&p=1811111. (Diakses Pada Tanggal 20 September 2020)
[35] Tiran, Danise. 2006. Kamus Saku Bidan Ed.10. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
[36] Triratnasari, D. and Timur, J. (2016) „Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan
imunisasi tetanus difteri pada ibu hamil‟, (September 2017), pp. 325–337.
doi: 10.20473/jbe.v5i3.2017.
[37] University of New South Wales. 2020. Annoted Bibliography. Tersedia dalam http://student.unsw.edu.au/ (Diakses Pada Tanggal 20 September 2020)
[38] Usmiyah, Amelia.dkk. 2019. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Paritas, dan
Dukungan Suami dengan Status Imunisasi Tetanus Toksoid pada Ibu Hamil di Puskesmas Temindung. Samarinda. Tersedia dalam http.//repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/246 (Diakses Pada Tanggal 20 September 2020)
[39] Yunica, J. A. (2014) „Hubungan Antara Pengetahuan dan Umur dengan Kelengkapan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada Ibu Hamil di Desa
[40] Sungai Dua Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014, 2(1), pp. 93–98.
Copyright (c) 2022 Jurnal Inovasi Penelitian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.