FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PERAWAT DI RUANG IGD DAN KAMAR OPERASI RSUD PRAMBANAN
Abstract
Seorang perawat harus bekerja dengan maksimal terlebih lagi perawat ruang IGD dan kamar operasi. Keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering dilaporkan dari sekian banyak perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mempengaruhi keluhan muskulokeletal pada perawat di ruang IGD dan Kamar Operasi RSUD Prambanan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan sejumlah 50 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan RULA (Rapid Upper Limb Assessment) dan kuesioner Nordic Body Map (NBM). Uji statistik menggunakan bivariat menggunakan chi square dan multivariat menggunakan regresi logistik ganda.
Hasil penelitian diperoleh faktor yang berhubungan dengan keluhan muskulokeletal pada perawat di ruang IGD dan Kamar Operasi RSUD Prambanan adalah masa kerja (p value 0,012) dan posisi/ postur kerja (p value 0,004) sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan keluhan muskulokeletal pada perawat adalah umur (p value 0,197), jenis kelamin (p value 0,444), pendidikan (p value 0,074), IMT (p value 0,338) dan kebiasaan olahraga (p value 0,301). Kesimpulan penelitian ini adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi keluhan muskulokeletal pada perawat di ruang IGD dan Kamar Operasi RSUD Prambanan adalah masa kerja dengan hasil p value 0,007 (α = 0,05) dan OR (odds ratio) sebanyak 6,500 kali yang artinya perawat yang memiliki masa kerja lama beresiko 6,500 kali lipat mengalami keluhan muskuloskeletal
References
[2] Akbar MN. Hubungan Posisi dan Masa Kerja dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal pada Perawat. Univ Islam Negeri Alauddin Makassar. 2016;
[3] Dewi NF. Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Perawat Instalasi Gawat Darurat (IGD). 2019;7:39–48.
[4] KEPMENKES RI No. 856 / MENKES / SK / IX /. Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2009.
[5] PERMENKES RI No. 1204 / MENKES / SK / X. Persyaratan Ruang Kamar Operasi Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2004.
[6] OSHA 3182. Ergonomics: The Study of Work. U.S: Departement of Labour; 2013.
[7] Prawira MA, Yanti NP, Kurniawan E, Artha LPW. Faktor yang Berhubungan terhadap Keluhan Muskuloskeletal pada Mahasiswa Universitas Udayana Tahun 2016. J Ind Hyg Occup Heal. 2017;1(2):2541–5727.
[8] Putri SE, Suwandi T, Makomulamin. Hubungan Angkat Angkut Pasien dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada Perawat Ruang Rawat Inap RSUD Teluk Kuantan Tahun 2018. Stikes Hang Tuah Surabaya. 2018;9(1):112–21.
[9] Peter V. Musculoskeletal Disorders. 2010;
[10] Helmina. Hubungan Umur, Jenis Kelamin, Masa Kerja dan Kebiasaan Olahraga dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Perawat. Caring Nurs J. 2019;3(1):23–30.
[11] Tarwaka. Ergonomi Industri. Surakarta: Harapan Press; 2014.
[12] Saftarina F, Simanjuntak DL. Postur Kerja dan Keluhan Musculoskeletal Disorder Pada Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Abdul Moeloek. Univ Lampung. 2017;1:533–9.
Copyright (c) 2022 Jurnal Inovasi Penelitian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.