PENAMBAHAN SERBUK AMPAS KOPI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI KALOR BRIKET LIMBAH KERTAS
Abstract
Abstrak
Briket yang dihasilkandarikertasbekasdikenalkarenanilaikalorinya yang rendah. Nilai kalorbriketdarikertasbekasberada pada urutankeempatsetelahlimbahkayu, arang dan serbukgergaji. Oleh karenaitu, diperlukanperbandingankomposisicampuran yang tepatuntukmenghasilkannilaikalor yang lebihtinggi. SerbukAmpas Kopi (SAK) dipilihsebagaibahantambahandalamkomposisicampuranbiomassakarena SAK memilikinilaikalor yang tinggi dan mudahditemukan. Tujuan daripenelitianiniadalahuntukmenemukanrasio yang tepat yang dapatmeningkatkannilaikalorbriket yang terbuatdarikertasbekas, berdasarkanpengujian dan analisisproksimat. Ada empatkomposisisampelcampuran yang digunakandalampenelitianini. Komposisicampuranpertamaadalah 90% kertasbekas dan 10% perekat; yang keduaadalah 70% kertasbekas, 20% SAK dan 10% perekat; komposisicampuranketigaadalah 50% kertasbekas, 40% SAK, 10% perekat; dan komposisicampurankeempatmeliputi 30% kertasbekas, 60% SAK dan 10% perekat. Hasil penelitianmenunjukkanbahwasemakinbesarrasio SAK yang digunakandalamkomposisiakanmenghasilkannilaikalor yang lebihtinggihanyasajabriketsemakinrapuh. Hasil penelitianmenyimpulkanbahwabriketmencapaiperformaterbaiknya pada komposisicampuran 40% SAK. Pada rasio yang diusulkan, brikettidakrapuh, dan menghasilkannilaikalori 5,366 kkal/kg; 6,58% kadar air; 5,37% kadarabu; 28,28% daribahan yang mudahmenguap; dan 8,91% dariindekspecah. Oleh karenaitu, komposisi yang dipelajaridapatdipertimbangkanuntukmenghasilkanbriketbiomassa yang paling efisien yang terbuatdarikertasbekas.
References
[2] Y. Pan, R. A. Birdsey, O. L. Phillips, and R. B. Jackson, “The Structure, Distribution, and Biomass of the World’s Forests,” Annu. Rev. Ecol. Evol. Syst., vol. 44, pp. 593–622, 2013, doi: 10.1146/annurev-ecolsys-110512-135914.
[3] I. Heriansyah, “Potensi Pengembangan Energi dari Biomassa Hutan di Indonesia,” Inovasi, vol. 5/XVII, pp. 34–38, 2005.
[4] Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, “Pasar Kertas Domestik Terbuka,” Nov. 11, 2020.
[5] V. V. Sakhare and R. V. Ralegaonkar, “Use of Bio-briquette Ash for the Development of Bricks,” J. Clean. Prod., vol. 112, pp. 684–689, 2016, doi: 10.1016/j.jclepro.2015.07.088.
[6] A. Balraj, J. Krishnan, K. Selvarajan, and K. Sukumar, “Potential Use of Biomass and Coal-fine Waste for Making Briquette for Sustainable Energy and Environment,” Environ. Sci. Pollut. Res., no. 2008, 2020, doi: 10.1007/s11356-020-10312-2.
[7] Y. H. Lucky Budiawan, Bambang Susilo, “Pembuatan Dan Karakterisasi Briket Bioarang Dengan Variasi Komposisi Kulit Kopi,” J. Bioproses Komod. Trop., vol. 2, no. 2, pp. 152–160, 2014.
[8] P. McKendry, “Energy Production from Biomass (part 1): Overview of Biomass,” Bioresour. Technol., vol. 83, no. 1, pp. 37–46, 2002, doi: 10.1016/S0960-8524(01)00118-3.
[9] M. Nawawi, “Pengaruh Suhu dan Lama Pengeringan Terhadap Karakteristik Briket Arang Tempurung Kelapa,” 2017.
[10] X. Hu and M. Gholizadeh, “Biomass Pyrolysis: A Review of the Process Development and Challenges from Initial Researches up to the Commercialisation Stage,” J. Energy Chem., vol. 39, no. x, pp. 109–143, 2019, doi: 10.1016/j.jechem.2019.01.024.
[11] H. Hindarso and A. L. Maukar, “Proses Konversi Biomassa menjadi Bioarang sebagai Bahan Bakar Alternatif,” 2000.
[12] Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, “Komposisi Sampah Nasional Berdasarkan Jenisnya,” 2020.
[13] D. M. Novita and E. Damanhuri, “Perhitungan Nilai Kalor Berdasarkan Komposisi dan Karakteristik Sampah Perkotaan di Indonesia dalam Konsep Waste To Energy,” J. Tek. Lingkung., vol. 16, no. 2, pp. 103–114, 2009.
[14] A. Brunerová et al., “Valorization of Bio-briquette Fuel by Using Spent Coffee Ground as an External Additive,” Energies, vol. 13, no. 1, pp. 1–15, 2019, doi: 10.3390/en13010054.
[15] Triono, “Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian Kayu Afrika (Maesopsis enrinnii) dan Sengon (Paraserianthes falcutaria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos nucifera L.),” in Skripsi : Fakultas Kehutanan IPB, 2006.
[16] A. Setiawan, O. Andrio, and P. Coniwanti, “Pengaruh Komposisi Pembuatan Biobriket dari Campuran Kulit Kacang dan Serbuk Gergaji Terhadap Nilai Pembakaran,” J. Tek. Kim., vol. 18, no. 2, pp. 9–16, 2012.
[17] I. T. Sulistiana, “Uji Kalor Bakar Bahan Bakar Campuran Bioetanol Dan Minyak Goreng Bekas,” J. Neutrino, vol. 3, no. 2, pp. 163–174, 2012, doi: 10.18860/neu.v0i0.1653.
[18] M. E. Satmoko, D. D. Saputro, and A. Budiyono, “Karateristik Briket dari Limbah Pengolahan Kayu Sengon dengan Metode Cetak Panas,” J. Mech. Eng. Learn., vol. 2, no. 1, pp. 1408–1412, 2013.
[19] N. V. Avelar, A. A. P. Rezende, A. de C. O. Carneiro, and C. M. Silva, “Evaluation of Briquettes Made from Textile Industry Solid Waste,” Renew. Energy, vol. 91, pp. 417–424, 2016, doi: 10.1016/j.renene.2016.01.075.
[20] D. Sumangat and W. Broto, “Kajian Teknis dan Ekonomis Pengolahan Briket Bungkil Biji Jarak Pagar Sebagai Bahan Bakar Tungku,” Bul. Teknol. Pasca Panen, vol. 5, no. 1, pp. 18–26, 2016.
[21] A. R. I. Kesuma, “Pemanfaatan Kertas Bekas dan Serbuk Kayu Menjadi Biobriket sebagai Energi Alternatif Ramah Lingkungan,” 2017.
[22] T. D. A. Putri, A. Setyaningrum, and P. Yuwono, “‘Pengaruh Jenis Dan Level Bahan Perekat Terhadap Laju Pembakaran Dan Drop Test Briket Bioarang Berbahan Feses Sapi Potong,’” J. Anim. Sci. Technol., vol. 1, no. 3, pp. 274–280, 2019.
[23] A. Saleh, L. Novianty, S. Murni, and A. Nurrahma, “Analisis Kualitas Briket Serbuk Gergaji Kayu Dengan Penambahan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Bakar Alternatif,” Al-Kimia, vol. 5, no. 1, pp. 21–30, 2017, doi: 10.24252/al-kimia.v5i1.2845.
[24] N. Binti Mohd Rani and P. Darul Ridzuan, “The Production of Briquette From Coffee Waste,” 2014.
[25] Syahrum and Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media, 2012.
[26] F. T. Bonner, “Measurement and Management of Tree Seed Moisture,” Dep. Agric. For. Serv. Res., pp. 50–177, 1995.
[27] R. Sunartaty and R. Yulia, “Pembuatan Abu Dan Karakteristik Kadar Air Dan Kadar Abu Dari Abu Pelepah Kelapa,” Eksplor. Kekayaan Marit. Aceh di Era Glob. dalam Mewujudkan Indones. sebagai Poros Marit. Dunia, vol. 1, pp. 560–562, 2017.
[28] A. Gandhi B, “Pengaruh Varian Jumlah Campuran Perekat Terhadap Karakteristik Briket Arang Tongkol Jagung,” J. Ilm. Pop. dan Teknol. Terap., vol. 8, no. 1, pp. 1–12, 2010.
Copyright (c) 2022 Jurnal Inovasi Penelitian

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.