PROGRAM SEKOLAH HIJAU: WORKSHOP PUPUK ORGANIK UNTUK SISWA SD SEBAGAI PEMBELAJARAN EDUKASI LINGKUNGAN
Abstract
Artikel ini membahas Program Sekolah Hijau yang dilaksanakan melalui workshop pupuk organik untuk siswa SD sebagai bagian dari pembelajaran edukasi lingkungan. Isu yang diangkat adalah pentingnya meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini, khususnya terkait dengan pengelolaan sampah organik dan keberlanjutan pertanian. Fokus pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dalam memproduksi pupuk organik dari sampah rumah tangga dan limbah alami. Tujuan pengabdian adalah untuk menanamkan nilai-nilai ekologi kepada siswa serta meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif melalui pelatihan interaktif, diskusi, dan praktik langsung dalam pembuatan pupuk organik. Hasil dari pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan penerapan prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari, serta tumbuhnya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan. Program ini juga memperkuat kolaborasi antara sekolah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian alam
References
[2] Destiana Lahabu, Yessika, Sigit Prasetyo, and Wadan Y Anuli. 2024. “Pengurangan Dan Pelestarian Limbah Plastik Di Lingkungan Sekolah Dasar Untuk Membentuk Kesadaran Siswa Terhadap Kebersihan Lingkungan Reduction And Preservation of Plastic Waste in the Elementary School Environment to Form Students’ Awareness of Environme.” Journal of Elementary Educational Research 4, no. 1: 69–78. http://ejournal.iain-manado.ac.id/index.php/jeer.
[3] Gunardi, Egidius, Maria Wilda Malo, and Elisa Maria C. Situmorang. 2018. “Pemodelan Matematika Masalah Lingkungan Untuk Meningkatkan Kesadaran Pelestarian Lingkungan Bagi Siswa SMP.” Phenomenon : Jurnal Pendidikan MIPA 7, no. 2: 129–36. https://doi.org/10.21580/phen.2017.7.2.1126.
[4] Herdito, R. Dedy. 2016. “Komunikasi Dalam Kehumasan.” Jurnal Ilmiah WUNY 18, no. 2: 1–116. https://doi.org/10.21831/jwuny.v18i2.10012.
[5] Jacobus, A. 2017. “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Program Sekolah Harmoni Hijau Di Sekolah Dasar Negeri Kota Singkawang.” Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Untan 6, no. 6: 217232. https://core.ac.uk/download/pdf/289711080.pdf.
[6] Kurniawan, Deni, and Laksmi Dewi. 2021. “Pengembangan Desain Kurikulum Generic Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Mengembangkan Kesadaran Kolektif Siswa Terhadap Pelestarian Lingkungan.” Edutech 20, no. 1: 41–58. https://doi.org/10.17509/e.v20i1.30095.
[7] Ludiya, Ludiya Firjanah. 2024. “Pentingnya Membangun Kesadaran Lingkungan Melalui Pembelajaran PKN Di Sekolah Dasar Guna Membentuk Karakter Peduli Lingkungan Pada Siswa.” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1, no. 3: 11. https://doi.org/10.47134/pgsd.v1i3.529.
[8] Munawar, Syella, Erna Heryanti, and Mieke Miarsyah. 2019. “Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup Dengan Kesadaran Lingkungan Pada Siswa Sekolah Adiwiyata.” LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA 9, no. 1: 22–29. https://doi.org/10.24929/lensa.v1i1.58.
[9] Nurwidodo, Iin Hindun, Nurul Mahmudati, and Iswanto. 2022. “Pemanfaatan Kebun Sekolah Sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Pemahaman Siswa Pada Materi Biologi.” Jurnal SOLMA 11, no. 1: 79–91.
[10] Patintingan, Mersilina Luther, Hakpantria, and Gemil. 2023. “Pembinaan Mental Berbentuk Scaffolding Bagi Generasi Milenial.” JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat 1, no. 3: 218–22. https://doi.org/10.62085/jms.v1i3.46.
[11] Permatasari, Rizka, Endang Suarsini, and Siti Imroatul Maslikah. 2021. “Pengaruh Pengetahuan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Kesadaran Lingkungan Terhadap Partisipasi Siswa SMA Negeri Di Kota Malang.” Jurnal MIPA Dan Pembelajarannya 1, no. 1: 25–32. https://doi.org/10.17977/um067v1i1p25-32.
[12] Rachman, Indriyani, Samsul Muarif, Edy Santuso, Ida Rahayu, Karlina Puspa Dahlia, Slamet Raharjo, and Toru Matsumoto. 2017. “Keberhasilan sekolah meraih gelar adiwiyata dapat meningkatkan kesadaran ramah lingkungan siswa dalam hemat energy (Study Case: SMA Negeri 8 Serang Banten).” Pedagogia 15, no. 1: 38. https://doi.org/10.17509/pedagogia.v15i1.6560.
[13] Stela, Kristina Maya, Marzuki Marzuki, and Sulistyarini Sulistyarini. 2019. “Artikulasi Tanggung Jawab, Kepedulian Lingkungan, Dan Kerja Sama Melalui Program Sekolah Hijau Di Landak.” Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa 8, no. 3.
[14] Tulaktondok, Linerda, Mersilina Luther Patintingan, Detisa Paembonan, Elma Tri Palullungan, and Aling Parinding. 2024. “Membangun Budaya Literasi Lewat Komunitas Baca: Sebuah Inisiatif Pengabdian Masyarakat.” Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Pendidikan 4, no. 2: 387–96. https://doi.org/10.33369/jurnalinovasi.v4i2.34491.
[15] Windawati, Ary, and Dewi Liesnoor Setyowati. 2015. “Evaluasi Program Sekolah Hijau (Green School) Di Sma Negeri 7 Purworejo Sebagai Persiapan Menuju Rintisan Swaliba (Sekolah Berwawasan Lingkungan Dan Mitigasi Bencana).” Edu Geography 3, no. 7: 16–22.
[16] Yuliani, Asrul, Khaerunnizah, Nurhalimah Tulsa’dia, Anisa, Rahmatia Thahir, Nurul Magfirah, Ernawati, Aliem Bahri, and Nurul Fadhilah. 2023. “Penyuluhan Kebersihan Lingkungan Untuk Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Siswa Sekolah Dasar.” PATIKALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 1: 795–98. https://doi.org/10.51574/patikala.v3i1.843.