Keterampilan Manajemen Stress Sebagai Upaya Pencegahan Risiko Bunuh Diri Pada Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Abstract
Abstract: Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap munculnya masalah kesehatan jiwa, kondisi ini bisa menjadi lebih berat terutama pada remaja yang harus menjalani kehidupan didalam lembaga pemasyarakatan akibat masalah hukum yang dihadapi. Penelitian menunjukkan bahwa pada remaja yang tinggal di lapas berisiko melakukan tindakan menyakiti dirinya dan kematian akibat bunuh diri pada remaja di lapas sebagian besar terjadi pada remaja yang melakukan tindakan menyakiti diri. Tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh remaja dapat diakibatkan karena kurangnya kemampuan dalam mengatasi stres yang dialami dalam kehidupan remaja. Tujuan: kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen stres pada remaja sebagai upaya pencegahan risiko bunuh diri. Metode: Upaya promotive ini dilakukan melalui edukasi dan pelatihan tentang manajemen stres pada remaja. Hasil: setelah pelatihan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang manajemen stres
References
Bilsen, J. (2018). Suicide and Youth: Risk Factors. Frontiers in Psychiatry, 9(October), 1–5. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2018.00540
Ditjenpas Kemenkumham. (2024). Jumlah Penghuni Pemasyarakatan. https://sdppublik.ditjenpas.go.id/analisa/jumlah-penghuni#chart_statistic_unit-panel
Fahmi, A. P., & Subroto, M. (2021). Tingkat Kecemasan Narapidana Anak di Lapas dengan Kuisioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 6378–6381. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1953
Gunadhi, L. P., & Salsabila, N. R. (2023). Teknik Manajemen Stres yang Efektif pada Remaja. Journal for Management Student (JFMS), 3(1), 1–4.
Hawton, K., Linsell, L., Adeniji, T., Sariaslan, A., & Fazel, S. (2014). Self-harm in prisons in England and Wales: An epidemiological study of prevalence, risk factors, clustering, and subsequent suicide. The Lancet, 383(9923), 1147–1154. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)62118-2
Jones, J. S., Fitzpatrick, J. J., & Rogers, V. L. (2017). Psychiatric-Mental Health Nursing An Interpersonal Approach (2nd ed.). Springer Publishing Company.
Keliat, B. A., Tololiu, T., Daulima, C., & Erawati, E. (2015). The influence of the training of coping skills for stress on self-control and intensity of depression among adolescents with suicide risk. 4(2), 110–114. https://doi.org/10.14419/ijans.v4i2.4928
Muslim, M. (2015). Manajemen Stres Upaya Mengubah Kecemasan Menjadi Sukses. 18(2).
Nurwela, T. S., & Rindu, Y. (2022). Tingkat Stres Pada Remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kupang. 1(2), 1–23.
Pat, P., Richter-Sundberg, L., Jegannathan, B., Edin, K., & San Sebastian, M. (2021). Mental health problems and suicidal expressions among young male prisoners in Cambodia: a cross-sectional study. Global Health Action, 14(1). https://doi.org/10.1080/16549716.2021.1985229
Primatanti, P. A., Ayu, D., & Ratna, P. (2022). Pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan Wanita dalam Manajemen Stres di Lapas Kelas IIB Tabanan Konsep sehat dari World Health. 1(1).
Tarigan, A. H. Z., Appulembang, Y. A., & Nugroho, I. P. (2021). Pengaruh Stress Management Terhadap Resiliensi Mahasiswa Semester Akhir Di Palembang. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 7(1), 12. https://doi.org/10.31602/jbkr.v7i1.4989
WHO. (2014). Preventing suicide: a global imperative. https://doi.org/ISBN: 978 92 4 156477 9
WHO. (2017). Mental Health Status of Adolescents in South-East Asia : Evidence for Action. In SEARO. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/254982/9789290225737-eng.pdf%0Ahttp://apps.who.int/iris/bitstream/10665/254982/1/9789290225737-eng.pdf?ua=1&ua=1&ua=1&ua=1