PEMBINAAN KELUARGA UNTUK PENCEGAHAN DPROP OUT (DO) PENGOBATAN TB PARU DI KELURAHAN BANTA-BANTAENG KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR
Abstract
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang saat ini menjadi fokus program pemerintah disebabkan karena melonjaknya kasus pada tahun 2022. Dampak pandemik merupakan salah satu penyebab dari munculnya kasus baru , yang disebabkan karena akses ke pelayanan kesehatan terbatas sehingga banyak SPP ( subyek penderita penyakit ) tidak mendapatkan layanan kesehatan . Bukan hanya itu saja stigma dan kepedulian masyarakat terhadap kasus juga sangat rendah , sehingga walaupun telah mengikuti program pengobatan harus drop out (DO), atau menjadi multi drug resistant (MDR). Untuk hal tersebut maka semua masyarakat dan keluarga yang mempunyai SPP ataupun masih dengan gejala harus diberikan pembinaan , dengan metode pemberian pengetahuan , praktik serta menggunakan media digital serta mengajarkan lagu semangat bagi anak Sekolah Dasar untuk dapat mengenal Tuberkulosi paru sehingga upaya promotif dapat berjalan dengan baik tanggung jawab yang diharapkan pemerintah agar Indonesia bisa menurunkan angka Tuberkulosis. Upaya yang telah dilakukan adalah pembinaan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan melalui pembinaan yang dilakukan di kelurahan Banta-bantaeng. Dalam pembinaan ini masyarakat terbuka melaporkan keadaan mereka yang putus obat, juga dengan membaca buku yang diberikan dapat membantu mereka untuk bisa membaca bahaya penyakit TB paru dan dampak putus obat . Selain itu bukan saja masyarakat yang perlu di berikan pembinaan , dilakukan pengenalan TB paru kepada anak sekolah dasar agar mereka dapat megnenal gejalanya sejak dini.Hasil yang bisa dilihat bahwa pembinaan secara berkelanjutan membuat masyarakat sadar akan pentingnya mendapatkan pengetahuan dari pihak tenaga kesehatan untuk berbagai macam penyakit yang ada di masyarakat
References
[2] Chen, J., Chen, L., Zhou, M., Wu, G., Yi, F., Jiang, C., Duan, Q., & Zhou, M. (2022). Transmission of multidrug-resistant tuberculosis within family households by DTM-PCR and MIRU-VNTR genotyping. BMC Infectious Diseases, 22(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/s12879-022-07188-7
[3] Chen, X., Du, L., Wu, R., Xu, J., Ji, H., Zhang, Y., Zhu, X., & Zhou, L. (2020). The effects of family, society and national policy support on treatment adherence among newly diagnosed tuberculosis patients: A cross-sectional study. BMC Infectious Diseases, 20(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12879-020-05354-3
[4] Kementerian Kesehatan RI. (2020). Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024. Pertemuan Konsolidasi Nasional Penyusunan STRANAS TB, 135.
[5] Widuri, M, ( 2022), Karakteristik pasien Tuberkulosis paru pada masa pandemi di RSUD dr. Chasan Boesoirie, , Nursing Update : https://stikes-nhm.e journal.id/NU/indeks
[6] Otieno, O. C., Nyamache, A. K., Nonoh, J., & Amukoye, E. (2018). Prevalence and Detection of Drug Resistant Mutations in Mycobacterium Tuberculosis Among Patients Visiting Selected Health Centres in Nairobi, Kenya. BMC Infect Dis, 19, 1–7. http://ir-library.ku.ac.ke/bitstream/handle/123456789/18642/Prevalence and detection of drug resistant mutations in mycobacterium....pdf?sequence=1 https://www.kemkes.go.id.deteksi tbc capai rekor tertinggi tahun 2022
[7] https://dataindonesia.id kasus TTBC di Indonesia 61,98% pada 2022
[8] https://ameera.republika.co.id Temuankasus TBC Jadi rekor tertinggi di Indonesia