SUKSESKAN PROGRAM "GEBER CEPER" (GERAKAN BERSAMA CEGAH PERCERAIAN)PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DALAM MENURUNKAN ANGKA PERCERAIAN DENGAN EDUKASI PRANIKAH KELUARGA HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN EMOSI CALON PENGANTIN

Keywords: Program GEBER CEPER, Perceraian, Kematangan Emosi

Abstract

Perceraian merupakan keputusan untuk berpisah yang diambil oleh suami-istri ketika mereka tidak mendapatkan solusi atas permasalahan dalam hubungan pernikahan yang mereka hadapi, salah satunya adalah akibat belum siapnya mental dan emosi yang belum matang dalam menjalani kehidupan pernikahan. Dampak psikologis perceraian tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga perlu adanya upaya dalam pencegahan perceraian dengan melakukan edukasi untuk meningkatkan kesiapan mental dan kematangan emosi calon pengantin dan Masyarakat luas untuk dapat mengatasi permasalahan yang muncul tanpa berujung dengan perceraian.

Tujuan pengabdian ini adalah untuk menciptakan keluarga harmonis dengan meningkatkan kematangan emosi sehingga menurunkan angka perceraian

Metode pengabdian ini menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab. Ada kuesioner pre dan post tes untuk mengukur kematangan emosi peserta sebelum dan sesudah diberikan edukasi

Hasil yang didapatkan setelah diberikan edukasi keluarga harmonis didapatkan hasil bahwa ada peningkatan kematangan emosi sebelum dan sesudah edukasi, peseta dalam kegiatan ini terdiri dari 60 peserta yang berasal dari calon pengantin, karang taruna, kader desa dan aparat desa.

Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai Sukseskan program "GEBER CEPER" (Gerakan bersama cegah perceraian)pemerintah Kabupaten Cirebon dalam menurunkan angka perceraian dengan edukasi pranikah keluarga harmonis untuk meningkatkan kematangan emosi calon pengantin sangat membantu calon pengantin dan masyarakat untuk meningkatkan emosinya dalam menghadapi problematika rumah tangga. pemaparan secara singkat mendapat respon yang antusias dari para peserta, terbukti pertanyaan yang muncul saat berlangsung sesi diskusi dan tanya jawab

References

[1] Plomp T dkk. Pengaruh bimbingan perkawinan (pra nikah calon pengantin) terhadap upaya pencegahan perceraian di kabupaten Purworejo tahun 2019 - 2021. Angew Chemie Int Ed 6(11), 951–952; 8.
[2] Annur mutia. jumlah kasus perceraian di Indonesia. databoks, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/02/75-kasus-perceraian-di-indonesia-diajukan-pihak-istri#:~:text=Menurut laporan Badan Pusat Statistik,perceraian pasangan yang beragama Islam. (2023).
[3] Mone HF. Dampak perceraian orang tua terhadap perkembangan psikososial dan prestasi belajar. Harmon Sos J Pendidik IPS 2019; 6: 155–163.
[4] Fernandasari FA, Dewi DK. Hubungan Antara Attachment dengan Subjektive Well-Being Pada Remaja Akhir Broken Home Damajanti Kusuma Dewi. Character J Psikol Unesa 2022; 9: 90–101.
[5] Ashri F. kasus perceraian di Cirebon. Kompas.id, https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/05/30/sekitar-20-pasangan-di-cirebon-bercerai-setiap-hari-pemkab-bentuk-tim (2023).
[6] Tabrani Z. Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 Sah Berlaku... Ini Poin Pentingnya, https://dinkes.babelprov.go.id/content/undang-undang-kesehatan-nomor-17-tahun-2023-sah-berlaku-ini-poin-pentingnya (2023).
[7] Handayani M, Ginting B, Purnama DS. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding How Is Pre-Marriage Guidance Between the Years 2018-2022 in Indonesian Culture : A Systematic Review Study. 2023; 259–273.
[8] Widyawati S, Asih MK, Utami RR. Kesiapan Menikah Dan Kesiapan Menjadi Orangtua Pada Individu Awal Dewasa. J Psikol 2022; 15: 377–386.
[9] Rahmah N, Kurniawati W. Relationship between marriage readiness and pregnancy planning among prospective brides. J Public health Res 2021; 10: jphr.2021.2405.
[10] Khairani. Hubungan Kematangan Emosi Dengan Problem Focused Coping Pada Pasangan Suami Istri Yang Menikah Muda Di Kecamatan Suak Setia Kabupaten Aceh Barat Daya. Skripsi Univ Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh 2020; 1–86.
[11] Abidin Z, Rahmawati PM, Diploma N, et al. Adolescents Stress Management Using Five-Finger Hypnotic Therapy During The Covid-19 Pandemic. 2023; 6: 141–147.
[12] Dzulhidayat. Hubungan antara kematangan emosi dengan kesiapan menikah pada dewasa awal. J Aisyah J Ilmu Kesehat 2022; 1: 2003–2005.
[13] Kurniawati N, Ardiansyah RY. Hubungan Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Kesiapan Menikah Calon Pengantin di Kota Mojokerto. Heal Sci Dev J 2021; 10–20.
[14] Hamdi MR, Syahniar S. Kesiapan menikah mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial ekonomi. JPGI (Jurnal Penelit Guru Indones 2019; 4: 76.
Published
2024-11-07
How to Cite
wahyuni, S., Muhopilah, P., & Setyowati, R. (2024). SUKSESKAN PROGRAM "GEBER CEPER" (GERAKAN BERSAMA CEGAH PERCERAIAN)PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DALAM MENURUNKAN ANGKA PERCERAIAN DENGAN EDUKASI PRANIKAH KELUARGA HARMONIS UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN EMOSI CALON PENGANTIN. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 1557-1564. https://doi.org/10.47492/eamal.v4i3.3634