PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI UNIVERSITAS WIRA BHAKTI

Perdy Karuru; Abdul Haris; Sumarni Sumarni; Muh. Asdar; Yassir Yassir

doi:10.47492/eamal.v4i3.3619

Perdy Karuru Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wira Bhakti
Abdul Haris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wira Bhakti
Sumarni Sumarni Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wira Bhakti
Muh. Asdar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wira Bhakti
Yassir Yassir Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Wira Bhakti

DOI: https://doi.org/10.47492/eamal.v4i3.3619

Keywords: Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Universitas Wira Bhakti, pelatihan dosen,, model pembelajaran, kurikulum fleksibel

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bertujuan untuk menciptakan sistem pembelajaran yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan industri serta masyarakat. Universitas Wira Bhakti, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Indonesia, berkomitmen untuk mengimplementasikan kebijakan ini melalui pelatihan bagi dosen. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman dosen tentang konsep MBKM serta keterampilan dalam menerapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman dan kolaborasi lintas disiplin. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan dosen dalam menyusun kurikulum yang lebih adaptif, mendukung penggunaan teknologi dalam pembelajaran, serta mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan seperti magang, penelitian, dan proyek sosial. Hasil dari pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di Universitas Wira Bhakti, sehingga dapat mencetak lulusan yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Dengan demikian, program ini akan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan akademik yang inovatif, inklusif, dan sesuai dengan tuntutan zaman.

References

[1] Budiarti, Dini. Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pendidikan Tinggi. Jakarta: Prenada Media, 2022, 45.
[2] Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2020). Panduan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
[3] Freire, Paulo. Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum, 2000, 71.
[4] Giddens, Anthony. The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration. Berkeley: University of California Press, 1984, 23.
[5] Kemendikbudristek. (2021). Buku Saku Merdeka Belajar. Jakarta: Kemendikbudristek.
[6] Kemendikbudristek. (2022). Merdeka Belajar: Implementasi di Perguruan Tinggi. Jakarta: Kemendikbudristek.
[7] Kolb, David. Experiential Learning: Experience as the Source of Learning and Development. Englewood Cliffs: Prentice Hall, 1984, 38.
[8] Lohans Kumar Kalyani. (2023). The Role of Technology in Education: Enhancing Learning Outcomes and 21st Century Skills. International Journal of Scientific Research in Modern Science and Technology, 3(4), 5-10.
[9] Northouse, Peter G. Leadership: Theory and Practice. Los Angeles: Sage, 2019, 96.
[10] Raharjo, Supriyadi. Pendidikan Berbasis Proyek dan Kerja Sama Industri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2020, 58.
[11] Rossi, Peter H., Mark W. Lipsey, and Howard E. Freeman. Evaluation: A Systematic Approach. 7th ed. Thousand Oaks: Sage Publications, 2004, 109.
[12] Susanto, E. (2022). Pengembangan Kurikulum Fleksibel Berbasis MBKM di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Tinggi, 9(2), 25-35.
[13] Sutrisno, B. (2023). Menerapkan MBKM di Pendidikan Tinggi: Studi Kasus Program Magang di PT XYZ. Journal of Higher Education, 9(4), 32-45.
[14] Umi Rachmawati, Linda Eka Pradita, Mohammad Ulyan, Rimajon Sotlikova. 2024. The Implementation of Project-Based Learning in Higher Education: A Case Study in the Indonesian Context. Journal of Languages and Language Teaching, 12 (1), 475-486.
[15] Uswatun Hasanah. 2022. Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Tantangan dan Prospek Kedepan. Jurnal Pengkajian Islam, Vol 2, No. 1. 26-40.
[16] Yusuf, A. (2022). Pelatihan Dosen dalam Penerapan MBKM: Tantangan dan Solusi. Jurnal Pengembangan Pendidikan Tinggi, 10(1), 40-50.