EDUKASI MASYARAKAT TENTANG PENERAPAN APD PADA PETUGAS POLI HIV DAN POLI TB DI PUSKESMAS KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG

  • Wieke Widhiantika Department of Public Health, Sehati University of Indonesia
  • Wendi Darmawan Department of Public Health, Sehati University of Indonesia
  • Chaerani Tri Yuliana Department of Public Health, Sehati University of Indonesia
  • Jumaedi Jumaedi Department of Public Health, Sehati University of Indonesia
  • Muhidin Muhidin Department of Public Health, Sehati University of Indonesia
Keywords: Personal Protective Equipment (PPE), HIV, Tuberculosis (TB), Puskesmas, community service, education, compliance, disease prevention

Abstract

The proper and consistent use of Personal Protective Equipment (PPE) in healthcare facilities is crucial, especially in high-risk units such as HIV and Tuberculosis (TB) clinics. This community service program aimed to improve the knowledge and compliance of healthcare workers in using PPE at the HIV and TB clinics at Puskesmas Kecamatan Klari, Karawang Regency, and to enhance public understanding of the importance of PPE in preventing the transmission of infectious diseases. The methods used included socialization and education sessions for healthcare workers and the public. The results of the program showed an increase in healthcare workers' knowledge from 60% before the education program to 90% afterward, and an improvement in compliance from 60% to 85%. Additionally, 85% of the public who participated in the education sessions reported a better understanding of the importance of PPE use. Therefore, this educational program proved effective in raising awareness and compliance with PPE usage among both healthcare workers and the public. Similar programs are recommended to be continued with the support of the Health Office to ensure consistent adherence to health protocols at Puskesmas

References

[1] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[2] Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. (2023). Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Klari 2023. Karawang: Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
[3] World Health Organization. (2020). Infection Prevention and Control during Health Care When COVID-19 Is Suspected. Geneva: WHO.
[4] Universitas Indonesia (UI). (2018). Pengaruh Edukasi Terhadap Penerapan Protokol Kesehatan di Fasilitas Kesehatan. Tesis, Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat, UI.
[5] Universitas Gadjah Mada (UGM). (2019). Efektivitas Pelatihan Penggunaan APD pada Petugas Kesehatan di Layanan Risiko Tinggi. Tesis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, UGM.
[6] Universitas Diponegoro (UNDIP). (2020). Pengawasan Rutin dalam Peningkatan Kepatuhan Penggunaan APD di Fasilitas Kesehatan. Tesis, Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat, UNDIP.
[7] Universitas Airlangga (UNAIR). (2021). Ketersediaan APD dan Kepatuhan Penggunaan APD oleh Petugas Kesehatan. Disertasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNAIR.
[8] Universitas Padjadjaran (UNPAD). (2019). Edukasi Kesehatan Berbasis Masyarakat dalam Peningkatan Kesadaran Penggunaan APD. Tesis, Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat, UNPAD.
[9] Herlina, D. (2020). Peran Edukasi Terhadap Peningkatan Kepatuhan Penggunaan APD di Unit Gawat Darurat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(3), 210-218.
[10] Susanti, A. (2019). Tantangan Penggunaan APD di Fasilitas Kesehatan: Studi Kasus pada Layanan HIV. Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
[11] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Peta Jalan Keselamatan Pasien di Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[12] Nugraha, F. (2018). Pengaruh Ketersediaan Alat Pelindung Diri terhadap Tingkat Kepatuhan Petugas Kesehatan. Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja, 12(4), 334-341.
[13] Setiawan, B. (2020). Pengaruh Penyuluhan APD Terhadap Keselamatan Kerja Petugas Medis. Jurnal Keselamatan Kerja Indonesia, 18(2), 120-128.
[14] Farida, R. (2017). Kebijakan Kesehatan dan Implementasi Penggunaan APD di Puskesmas. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 11(1), 65-75.
[15] Haryanto, T. (2019). Edukasi Masyarakat tentang Bahaya Penyakit Menular dan Penggunaan APD. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), 185-195.
[16] Universitas Hasanuddin (UNHAS). (2019). Kajian Efektivitas Sosialisasi Penggunaan APD dalam Menurunkan Angka Infeksi di Layanan Kesehatan. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNHAS.
[17] Adi, W. (2020). Penelitian Perilaku Penggunaan APD pada Petugas Poli TB di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Jurnal Epidemiologi Indonesia, 8(3), 243-250.
[18] Universitas Negeri Semarang (UNNES). (2021). Pengaruh Edukasi dan Sosialisasi terhadap Kesadaran Masyarakat tentang APD di Layanan Kesehatan. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNNES.
[19] Hartanto, M. (2018). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Penggunaan APD di Layanan HIV dan TB. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 10(1), 101-108.
[20] Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). (2020). Studi Pengaruh Edukasi APD pada Keselamatan Kerja Petugas Medis di Fasilitas Kesehatan. Tesis, Program Pascasarjana, UMS.
Published
2024-07-25
How to Cite
Widhiantika, W., Darmawan, W., Yuliana, C., Jumaedi, J., & Muhidin, M. (2024). EDUKASI MASYARAKAT TENTANG PENERAPAN APD PADA PETUGAS POLI HIV DAN POLI TB DI PUSKESMAS KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG. E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), 1001-1014. https://doi.org/10.47492/eamal.v4i2.3586
Section
Articles