SOSIALISASI KESELAMATAN KERJA TERHADAP PENURUNAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PUSKESMAS KLARI KARAWANG
Abstract
Occupational health and safety (OHS) is a crucial aspect of protecting workers from the risks of accidents and work-related illnesses, especially in healthcare facilities such as community health centers (Puskesmas). This study aims to evaluate the impact of a safety training program on reducing the number of workplace accidents at Puskesmas Klari Karawang. This community service program was implemented through several stages, including problem identification, material preparation, initial outreach, training and simulations, interactive discussions, and ongoing monitoring and evaluation. The results show a significant reduction in workplace accidents across all categories. Minor accidents decreased by 40%, moderate accidents by 46.7%, and severe accidents by 60%. This decrease was influenced by an increase in workers' knowledge and compliance with the use of personal protective equipment (PPE) and the implementation of safety protocols. Furthermore, continuous monitoring and evaluation confirmed the program’s effectiveness in fostering a stronger safety culture within the workplace. This occupational safety outreach program has demonstrated positive outcomes in reducing workplace accidents and can be adapted by other healthcare facilities
References
[2] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[3] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pelaksanaan Kesehatan Kerja di Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
[4] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Rencana Aksi Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 2020-2024. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
[5] Prasetyo, D. A. (2020). Pengaruh Sosialisasi Keselamatan Kerja terhadap Kepatuhan Karyawan di Industri Kesehatan. Disertasi. Universitas Gadjah Mada, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
[6] Rahmawati, L. (2017). Analisis Faktor-Faktor Penentu Keselamatan Kerja di Fasilitas Kesehatan Primer di Wilayah Jawa Timur. Disertasi. Universitas Airlangga, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
[7] Utami, S. (2018). Evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas Wilayah Jawa Tengah. Tesis. Universitas Diponegoro, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
[8] World Health Organization (WHO). (2016). Health Worker Occupational Health. Geneva: WHO Press.
[9] Kemenakertrans. (2019). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Jakarta: Kementerian Tenaga Kerja RI.
[10] Kusuma, R. A. (2021). Pengaruh Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah. Tesis. Universitas Sebelas Maret, Program Pascasarjana.
[11] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2021. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI.
[12] Supriyanto, S. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Tenaga Medis di Puskesmas. Tesis. Universitas Hasanuddin, Fakultas Kesehatan Masyarakat.
[13] Dewi, N. P. (2019). Peran Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Swasta. Disertasi. Universitas Udayana, Program Pascasarjana.
[14] Zulkifli, M. H. (2020). Studi Tentang Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Disertasi. Universitas Andalas, Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat.