Eduwisata di Laboratorium Terpadu SMKN 1 Pujon Berbasis “Integrated Farming System”
Abstract
Kecamatan Pujon merupakan kecamatan yang memiliki topografi perbukitan dan sumberdaya alam potensial, terletak di Kabupaten Malang Jawa Timur. Kondisi alam yang mendukung membuat mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani, namun dalam penerapannya masih ditemui petani yang tidak memperhatikan keberlanjutan ekologi. Memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang ada, SMKN 1 Pujon memanfaatkan lahan Perhutani sebagai laboratorium terpadu yang juga sebagai eduwisata berbasis sistem pertanian terpadu. Tulisan ini memuat perumusan konsep eduwisata berbasis integrated farming system dan dampaknya terhadap lingkungan, pendidikan, dan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu pendekatan kualitatif dengan observasi permasalahan di lapang. Setelah merumuskan permasalahan, dilakukan pengambilan data baik secara primer maupun sekunder yang selanjutnya dilakukan sintesa untuk merumuskan konsep perencanaan eduwisata. Hasilnya yaitu pengembangan eduwisata di Laboratorium Terpadu SMKN 1 Pujon menerapkan konsep integrated farming system yang mengintegrasikan beberapa unsur dalam satu lahan, yakni peternakan, perikanan, hidroponik, dan agroforestri. Beberapa program eduwisata yang ditawarkan yaitu wisata kandang, wisata agropononik, wisata agribisnis, wisata kriya, dan wisata alam. Kegiatan pengembangan eduwisata tersebut memberikan dampak positif bagi keberlanjutan lingkungan, kegiatan pendidikan, dan kegiatan ekonomi masyarakat setempat.
References
[2] BPS. 2021. Kecamatan Pujon Dalam Angka.
[3] BPS Kabupaten Malang. 2015. Kecamatan Pujon Dalam Angka. https://malangkab.bps.go.id/publication/2016/02/18/3f2f7bc77338f9cab454be6b/kecamatan-pujon-dalam-angka-tahun-2015.html.
[4] ———. 2019. Kecamatan Pujon Dalam Angka. https://malangkab.bps.go.id/publication/2019/09/26/f029219eb10ba391584d5c0d/kecamatan-pujon-dalam-angka-2019.html.
[5] Damanik, Janianton dan Weber, Helmut. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Puspar UGM dan Andi.
[6] Global Hunger Index. 2021. Global Hunger Index 2021 Indonesia. www.globalhungerindex.org diakses pada 2 Maret 2022.
[7] Jary, David and Julia Jary. 1991. Dictionary of Sociology. Glasgow: HarperCollins Publishers.
[8] Jureid, Abdul Saman Nst, and Aulia Rahman. 2022. “Pengembangan Pariwisata Berbasis Konsep Literasi Di AEK Batu Bontar Desa Gunung Baringin Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal (Pengabdian Berbasis Riset)” 02 (01): 667–82.
[9] Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), halaman. 14
[10] Noorhayati Sutisno, Aliet, and Arief H idayat Afendi. 2018. “Penerapan Konsep Edu-Ekowisata Sebagai Media Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan.” Jurnal Ecolab 12 (1): 1–11. https://doi.org/10.20886/jklh.2018.2.1.1-11.
[11] Romala, Fildza Mazaya Thirafi, Muyawaroh, and Setyo Purwanto Nugroho. 2020. “Penerapan Konsep Eduwisata Pada Pusat Pengolahan Sampah Putri Cempo.” Senthong 3 (2): 415–26. https://jurnal.ft.uns.ac.id/index.php/senthong/index.
[12] Siburian, Robert. 2006. “Pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser Bagian Bukit Lawang Berbasis Ekowisata.” Jurnal Masyarakat Dan Budaya 8 (1): 67–90.
[13] Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. Memahami Metode Kualitatif. Makar, Sosial Humaniora 9(2): 57-65
[14] Thanh Hai, Le, Quoc Ba Tran, Van Tung Tra, Thi Phuong Thao Nguyen, Trong Nhan Le, Hans Schnitzer, Gerhart Braunegg, et al. 2020. “Integrated Farming System Producing Zero Emissions and Sustainable Livelihood for Small-Scale Cattle Farms: Case Study in the Mekong Delta, Vietnam.” Environmental Pollution 265: 114853. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2020.114853.
[15] UU RI No 20 th, 2003. 2003. “Tentang Sistem Pendidikan Nasional.”